Sabtu, 10 Juni 2017

SIMPATI DAN NASEHAT UNTUK ADIK AFI NIHAYA FARADISA

Oleh: Salam el Fath

Saya kasihan kepadamu de', kamu mungkin saat ini merasa tertekan oleh bulian banyak orang akibat plagiasi yang kamu lakukan terhadap tulisan orang lain. Sebenarnya memang saya agak meragukan tulisan kamu de', sebab saya tidak meyakini bahwa kamu mempelajari Islam pada salah seorang guru atau beberapa orang sehingga kamu expert di bidang itu. Yang saya tahu kamu hanya hobi baca buku dan belajarnya hanya pada buku, dan saat kamu menulis tentang kisah yang disandarkan pada hadis Rasul yang berjudul "Belas Kasih" itu, saya langsung kaget, kok tiba-tiba kamu bisa menulis seperti itu, padahal selama ini tidak ada satu pun tulisanmu yang memberi indikasi bahwa kamu mempelajari Islam.

Selama ini setahu saya kamu hanya mengutip beberapa perkataan para pemikir Barat dalam menulis statusmu di Facebook. Dan saya anggap hal itu wajar jika memang benar kamu belajar pada buku.
Tapi saat tiba-tiba itu loh, saya sendiri langsung kaget, apalagi setelah terbukti bahwa ternyata kamu hanya copy-paste dari tulisan orang lain. Mungkin karena kamu merasa cocok dengan tulisan itu, dan kamu mengira bahwa tulisan orang yang kamu copy-paste itu bisa memberikan pencerahan pada ratusan ribu followersmu. Apalagi jika ada setan yang membisikkan ke telingamu. Kemudian kamu posting di facebook, sehingga puja-puji memenuhi kolom komentar pada akunmu. Walau pun ketika aku selesai membacanya langsung memberi komentar di dada (bukan di facebook) bahwa pemahamanmu tentang Islam sangat keliru.

Tapi aku menjadi lebih kaget lagi jika ternyata akibat plagiasi itu justru menjadi penyebab dirimu langsung jatuh ke dasar rasa malu yang terdalam. Aku sendiri saat ini tak mampu lagi membayangkan bahwa betapa merasa malunya dirimu akibat adanya berita plagiasi yang viral saat ini. Namun saya tetap menaruh belas kasihan padamu, sebab kamu masih sangat belia. Saya takut jika kamu mengalami tekanan bathin yang begitu perih akibat tulisan plagiasi itu. Sedangkan orang-orang Sekuler dan Liberal sudah terlanjur membuatmu terkenal di tengah-tengah masyarakat.

Mereka telah menjadikanmu sebagai icon dalam menyebarkan pemikiran mereka. Tapi setelah kamu menjadi tertekan dan dipermalukan seperti sekarang ini, orang-orang Liberal itu dengan santainya berlepas diri dari kamu. Istilahnya itu, mereka cuci tangan dari apa yang menimpa kamu saat ini.

Allah SWT berfirman yang artinya,

"Ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa, dan segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.” (Qs. Al-Baqarah 166)

Kasihan kamu de', kamu dibuat terkenal agar kamu menjadi corong bagi mereka "para setan-setan" itu untuk merusak pemahaman Islam di tengah-tengah masyarakat. Aku berharap, kamu dapat segera bertaubat dan berpaling dari orang-orang Liberal itu, sehingga kamu berada pada jalan yang lurus.
Kamu jangan terjebak oleh popularitas yang mereka janjikan untukmu, walau pun saya tahu orang-orang yang memiliki jiwa muda seusiamu akan sangat bangga jika memperoleh popularitas seperti yang kamu peroleh beberapa hari yang lalu. Diundang di televisi, di kampus-kampus ternama, dibayar tinggi dan disanjung-sanjung oleh para pejabat negeri.

Jangankan yang masih muda sepertimu de', orang-orang tua seperti para tokoh-tokoh Liberal yang sudah "bau tanah" itu pun masih mengejar popularitas, sebab mereka memang sudah terbiasa berbuat demikian. Karena mereka ingin dipuja-puji oleh Barat. Dan sudah seperti itulah karakter orang-orang Liberal. Mereka belajar di Barat, atau belajar kepada orang-orang yang belajar Islamnya di Barat. Kemudian dari itu lalu mereka mengikuti segala apa yang datang dari pemikir Barat. Mereka lalu menyebut orang Muslim yang memperjuangkan Islam dengan istilah Radikal, Fundamentalis, Konservatif, dan Teroris. Semua istilah itu datang dari Barat yang kemudian mereka gunakan untuk menakut-nakuti umat Islam. Hal itu mereka lakukan disebabkan oleh Barat yang telah menggelontorkan dana yang besar kepada mereka, sehingga dengan nyamannya mereka menjadi agen Barat yang berusaha menakut-nakuti umat Islam dari pejuang Syariat Islam dengan istilah-istilah yang datang dari Barat tersebut.

Kamu masih muda de', kamu memiliki potensi yang begitu besar untuk menjadi agen Islam untuk menjadi pencerah bagi umat yang sedang sakit akibat Sekularisme saat ini. Menurutku kamu bisa menjadi pejuang Islam yang membawa Islam di tengah-tengah masyarakat sebagai ideologi yang mengatur agama dan negara, dan in sya Allah kamu akan menjadi orang yang Allah masukkan ke dalam golongan hamba-hambanya yang akan menghuni Surga di akhirat sana. Tapi mungkin hal itu akan membuat popularitasmu hilang, dan mungkin juga kamu akan memperoleh banyak celaan, dan bahkan bisa jadi istilah-istilah Barat itu juga akan tertujukan ke kamu. Mungkin dengan sebutan, Afi adalah Teroris, Radikal, Fundamentalis, dan macam-macam.

Tapi yakinlah wahai adik Afi, itu akan menjadi lebih baik bagimu di sisi Allah daripada menjadi agen-agen penjajah yang ketika engkau mengalami tekanan seperti sekarang ini, "para setan-setan" itu lalu cuci tangan dan berlepas diri darimu. Jadilah hamba Allah yang taat di bumi ini de', dari pada menjadi hamba para setan yang jika engkau masuk jurang mereka lalu berlepas diri dan cuci tangan.
RAMADHAN KAREEM

1 komentar:

  1. MasyaAllah, ternyata disini juga ada koment yang luar biasa..

    BalasHapus