Oleh: Salam el Fath
Saya kasihan kepadamu de', kamu mungkin saat ini merasa tertekan oleh
bulian banyak orang akibat plagiasi yang kamu lakukan terhadap tulisan
orang lain. Sebenarnya memang saya agak meragukan tulisan kamu
de', sebab saya tidak meyakini bahwa kamu mempelajari Islam pada salah
seorang guru atau beberapa orang sehingga kamu expert di bidang itu.
Yang saya tahu kamu hanya hobi baca buku dan belajarnya hanya pada buku, dan saat kamu menulis tentang kisah yang disandarkan pada hadis Rasul
yang berjudul "Belas Kasih" itu, saya langsung kaget, kok tiba-tiba kamu
bisa menulis seperti itu, padahal selama ini tidak ada satu pun
tulisanmu yang memberi indikasi bahwa kamu mempelajari Islam.
Selama ini setahu saya kamu hanya mengutip beberapa perkataan para
pemikir Barat dalam menulis statusmu di Facebook. Dan saya anggap hal
itu wajar jika memang benar kamu belajar pada buku.
Tapi saat
tiba-tiba itu loh, saya sendiri langsung kaget, apalagi setelah terbukti
bahwa ternyata kamu hanya copy-paste dari tulisan orang lain. Mungkin karena kamu merasa cocok dengan tulisan itu, dan kamu mengira
bahwa tulisan orang yang kamu copy-paste itu bisa memberikan pencerahan
pada ratusan ribu followersmu. Apalagi jika ada setan yang membisikkan
ke telingamu. Kemudian kamu posting di facebook, sehingga
puja-puji memenuhi kolom komentar pada akunmu. Walau pun ketika aku
selesai membacanya langsung memberi komentar di dada (bukan di facebook)
bahwa pemahamanmu tentang Islam sangat keliru.
Tapi aku menjadi
lebih kaget lagi jika ternyata akibat plagiasi itu justru menjadi
penyebab dirimu langsung jatuh ke dasar rasa malu yang terdalam. Aku
sendiri saat ini tak mampu lagi membayangkan bahwa betapa merasa malunya
dirimu akibat adanya berita plagiasi yang viral saat ini. Namun
saya tetap menaruh belas kasihan padamu, sebab kamu masih sangat belia.
Saya takut jika kamu mengalami tekanan bathin yang begitu perih akibat
tulisan plagiasi itu. Sedangkan orang-orang Sekuler dan Liberal sudah
terlanjur membuatmu terkenal di tengah-tengah masyarakat.
Mereka
telah menjadikanmu sebagai icon dalam menyebarkan pemikiran mereka. Tapi
setelah kamu menjadi tertekan dan dipermalukan seperti sekarang ini,
orang-orang Liberal itu dengan santainya berlepas diri dari kamu.
Istilahnya itu, mereka cuci tangan dari apa yang menimpa kamu saat ini.
Allah SWT berfirman yang artinya,
"Ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang
yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa, dan segala hubungan antara
mereka terputus sama sekali.” (Qs. Al-Baqarah 166)
Kasihan kamu
de', kamu dibuat terkenal agar kamu menjadi corong bagi mereka "para
setan-setan" itu untuk merusak pemahaman Islam di tengah-tengah
masyarakat. Aku berharap, kamu dapat segera bertaubat dan berpaling dari
orang-orang Liberal itu, sehingga kamu berada pada jalan yang lurus.
Kamu jangan terjebak oleh popularitas yang mereka janjikan untukmu,
walau pun saya tahu orang-orang yang memiliki jiwa muda seusiamu akan
sangat bangga jika memperoleh popularitas seperti yang kamu peroleh
beberapa hari yang lalu. Diundang di televisi, di kampus-kampus ternama,
dibayar tinggi dan disanjung-sanjung oleh para pejabat negeri.
Jangankan yang masih muda sepertimu de', orang-orang tua seperti para
tokoh-tokoh Liberal yang sudah "bau tanah" itu pun masih mengejar
popularitas, sebab mereka memang sudah terbiasa berbuat demikian. Karena
mereka ingin dipuja-puji oleh Barat. Dan sudah seperti itulah karakter
orang-orang Liberal. Mereka belajar di Barat, atau belajar kepada
orang-orang yang belajar Islamnya di Barat. Kemudian dari itu lalu
mereka mengikuti segala apa yang datang dari pemikir Barat. Mereka lalu menyebut orang Muslim yang memperjuangkan Islam dengan
istilah Radikal, Fundamentalis, Konservatif, dan Teroris. Semua istilah
itu datang dari Barat yang kemudian mereka gunakan untuk menakut-nakuti
umat Islam. Hal itu mereka lakukan disebabkan oleh Barat yang
telah menggelontorkan dana yang besar kepada mereka, sehingga dengan
nyamannya mereka menjadi agen Barat yang berusaha menakut-nakuti umat
Islam dari pejuang Syariat Islam dengan istilah-istilah yang datang dari
Barat tersebut.
Kamu masih muda de', kamu memiliki potensi yang
begitu besar untuk menjadi agen Islam untuk menjadi pencerah bagi umat
yang sedang sakit akibat Sekularisme saat ini. Menurutku kamu bisa
menjadi pejuang Islam yang membawa Islam di tengah-tengah masyarakat
sebagai ideologi yang mengatur agama dan negara, dan in sya Allah kamu
akan menjadi orang yang Allah masukkan ke dalam golongan hamba-hambanya
yang akan menghuni Surga di akhirat sana. Tapi mungkin hal itu
akan membuat popularitasmu hilang, dan mungkin juga kamu akan memperoleh
banyak celaan, dan bahkan bisa jadi istilah-istilah Barat itu juga akan
tertujukan ke kamu. Mungkin dengan sebutan, Afi adalah Teroris,
Radikal, Fundamentalis, dan macam-macam.
Tapi yakinlah wahai adik
Afi, itu akan menjadi lebih baik bagimu di sisi Allah daripada menjadi
agen-agen penjajah yang ketika engkau mengalami tekanan seperti sekarang
ini, "para setan-setan" itu lalu cuci tangan dan berlepas diri darimu. Jadilah hamba Allah yang taat di bumi ini de', dari pada menjadi hamba
para setan yang jika engkau masuk jurang mereka lalu berlepas diri dan
cuci tangan.
RAMADHAN KAREEM ☺
MasyaAllah, ternyata disini juga ada koment yang luar biasa..
BalasHapus