Minggu, 22 Januari 2017

SI ANAK BATU

Terdengar tetesan air yang berasal dari kran yang menetes di dalam baskom plastik milikku yang terletak di kamar mandi. Setetes demi setetes air yang menetes di dalam baskom, tetapi mampu memenuhi baskom itu hingga meluap.

Mendengar tetesan air yang terus menerus menetes di dalam baskom tersebut, membuatku secara tiba-tiba teringat pada sebuah kisah seorang lelaki ia menganggap dirinya begitu bodoh. Banyak yang menganggap bahwa ia adalah manusia yang berotak batu, dan hal itu ia benarkan karena selama mengikuti proses pembelajaran, padahal dengan para guru yang begitu luar biasa hebatnya, tidak ada satu pun pelajaran yang dapat ia ingat dan untuk diamalkan.

Dia kemudian memilih untuk berhenti belajar, lalu pergi tanpa ia tahu apa yang menjadi tujuannya dan kemana tempat yang harus menjadi tempat perlabuhannya. Lalu tibalah ia di suatu tempat yang tidak ia kenali, tepatnya ialah di sebuah Gua yang cukup gelap. Kemudian ia jadikan tempat peristirahatan sementara untuk menghilang rasa letih akibat perjalanan panjang yang ditempuhnya.
Tiba-tiba ia mendengar suara cik...cik..cik...di dalam Gua tersebut. 

Yaa,,,ternyata suara tetesan air yang berjatuhan menimpa bebatuan besar yang berada di bawah sumber air yang menetes. Dengan cermat dan ia berusaha fokus melihat batu-batu besar tersebut yang ditimpa oleh setetes demi setetes air yang berasal dari atasnya. Ia kemudian melihat batu-batu tersebut berlubang akibat tetesan air yang terus berulang. Lalu tiba-tiba muncul kecerahan yang berasal dari wajahnya, ia merasa memperoleh pencerahan dari yang luar biasa setelah memperhatikan batu-batu besar itu yang berlubang dan perlahan menjadi hancur akibat tetesan air yang terus menerus berulang.

Lalu ia berkesimpulan, jika setetes air yang terus-menerus dapat melubangi bahkan menghancurkan batu yang begitu besar, maka hal itu juga bisa terjadi kepada otak saya yang sulit memahami pelajaran ini. Pasti ada jalan untuk membuat saya dapat memahami pelajaran, yaitu dengan terus belajar secara perlahan yang penting berkelanjutan dan berulang-ulang sampai saya terpahamkan, sebagaimana batu yang begitu keras namun bisa berlubang oleh tetesan air yang terus berjatuhan di atasnya.

Dia kemudian terus belajar tanpa rasa putus asa. Dan ia terus mengulang-ulang pelajaran yang dipelajarinya sampai ia faham. Yang kemudian dari cara tersebut ia menjadi seorang ilmuan  yang terkenal sepanjang masa, dan begitu banyak para ilmuan yang mengambil referensi ilmu darinya. Karya-karya besarnya hingga hari ini telah mencerahkan jutaan manusia.

Tahukah anda siapa ilmuan dunia itu wahai sahabatku sekalian..???
Dialah yang dijuluki dengan istilah Si Anak Batu, yakni Al-Imam Ibnu Hajar Al-Asqholani Rahimahullah, yang berasal dari negeri Mesir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar