Sabtu, 18 Februari 2017

Memahami makna ISLAM, IKHSAN, DAN IMAN.

Iman, Islam(syariat), dan Ihsan ialah tiga hal berbeda namun harus menyatu dalam setiap amal perbuatan.

Bertanya dahulu mengenai halal-haramnya suatu perbuatan sebelum dilaksanakan. Ini Syariat.

Mengapa harus demikian..???
Karena menjalankan syariat harus selalu merasa dilihat oleh Allah.

Eh...ada uang nih di atas meja, ambil ah...

Hal itu dilakukan oleh orang yang tidak faham syariat Islam dan tidak faham apa itu Ihsan. Atau mungkin ia tahu syariat, bahwa mencuri itu haram. Tapi karena dia tidak punya Ikhsan, maka ia curi saja itu uang.

Mengapa..???
Karena dia merasa bahwa Allah maha melihat dan ia tidak merasa bahwa Allah sedang mengontrolnya.

Merasa seakan-akan melihat Allah atau merasa selalu terawasi oleh Allah setiap hendak melakukan amal perbuatan. Maka itulah Ikhsan.

Mengapa harus menjalankan aturan Islam dan disertai dengan perasaan Ikhsan...???
Karena kita punya Iman. Sebab jika kita telah meyakini bahwa Allah SWT adalah yang telah menciptakan kita manusia, alam semesta dan kehidupan.

Maka wajib bagi kita untuk tunduk dan patuh pada perintah-Nya dan menjauhi segala yang diharamkan oleh-Nya.

Memahami bahwa Allah yang telah mencipta manusia, alam semesta, dan kehidupan. Maka itu tandanya kita sudah memahami apa itu Iman.

Maka pelajarilah ISLAM, IKHSAN DAN IMAN itu. Maka engkau tidak akan Korup, Berzina, tidak membuka aurat, tidak akan pacaran, dan tidak akan melanggar segala apa yang Allah perintahkan.

Terima kasih,
Semoga bermanfaat serta mencerahkanku dan pemirsaku di minggu pagi yang cerah ini. :) :) :)

Selasa, 14 Februari 2017

BUKAN PESAN INDAH, TAPI BACALAH. SEMOGA ENGKAU MEMPEROLEH MANFAAT DARINYA.

Mungkin karena hubunganmu dengan sesama wanita yang tak asik lagi. Sehingga engkau mencari seorang pria untuk menemani hatimu yang sepi.

Engkau tahu bahwa itu keliru, engkau tahu bahwa itu dapat mendatangkan murka Tuhanmu. Tapi NAFSU, tak engkau sadari telah meraja di tubuhmu,

Mungkin juga karena engkau merasa bahwa tak ada seorang pria yang suka padamu. Engkau berkaca terus-menerus, melihat seseorang di dalam kaca itu bahwa ia sama sekali tak anggun.

Sayangnya engkau tak tahu, bahwa semakin lama engkau berkaca, maka semakin lama SETAN menggodamu. Engkau tak sadar itu, kamu hanya merasa bahwa wajahmu tak seanggun kerabatmu,

Itu kamu. Aku..? iya, kamu.
Kamu yang keliru menyandarkan rasamu pada seseorang yang engkau tahu bahwa ia tidak menaati titah Tuhanmu. Engkau mundur, kamu mengalah pada NAFSU yang datang dan pergi yang tergantung intraksi.

Kamu kehilangan Iman. Kamu kehilangan keyakinan bahwa setiap insan di bumi pasti berpasangan. Tapi kamu tak sabar, kamu ingin ada seseorang yang menjanjikanmu akan meminang.

Kamu menghubunginya, kamu terus-menerus menanyakan kabarnya. Kamu selalu tak ingin kehilangan moment bersamanya. Kamu ingin dia terus ada walau hanya sebatas suara yang jaraknya tak ada alat ukur yang dapat mengukurnya.

Saat itu kamu melupakan Allah. Kamu mengingatnya hanya untuk kepentinganmu belaka. Kamu menjauhi dari-Nya dan lebih memilih mendekatinya. Kamu faham itu salah, tapi sekali lagi IMAN sudah tidak menjadi IMAMmu rupanya. Tapi NAFSU, dialah yang saat ini merajai hati dan pikiranmu.

Aku hanya ingin menyampaikan padamu. Bahwa maha benar Allah yang telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan.

Sungguh, jika aku tak tertarik padamu. Bukan karena aku tak menyukaimu. Tapi mungkin karena engkau memang bukan jodohku. Bukan karena kamu tidak cantik, tapi karena Allah mendesain mataku bukan untuk melihatmu sebagai jodohku.

Jika mereka tidak tertarik padamu, bukan berarti karena mereka melihatmu tidak manis. Tapi mungkin Allah ciptakan mata mereka sepertiku. Yakni mata yang tercipta bukan untuk melihatmu sebagai pilihan mereka dalam mencari pendamping hidup.

Namun yakinlah, Allah telah menciptakan seseorang yang apabila melihatmu ia merasa rembulan
telah jatuh tepat di hatinya. Dia yang karena taqwamu telah membuatnya tidak tidur. Dia yang karena taatmu telah membuatnya gelisah memikirkanmu. Dan dia yang karena semua itu lalu mendatangi Walimu untuk menyatakan bahwa ia ingin meminangmu.

Bukankah itu yang engkau mau..?
Bukankah dia yang mencintaimu karena Allah yang engkau rindu..?
Bukankah dia yang mencintaimu karena Allah yang engkau rindu..?
Bukankah dia yang engkau inginkan menjadi seorang pria yang merasa penuh bahagia karena bersamamu..?

Ya, mungkin bukan dia yang selalu tertera dalam do'amu.
Mungkin bukan dia yang engkau berharap akan selalu menghiasi mimpi indahmu.
Mungkin bukan dia yang pernah engkau harapkan dan cita-citakan untuk bersanding dengannya dalam sebuah ikatan pernikahan.

Tapi yakinlah, Allah tidak akan salah memilihkan seorang pendamping untukmu. Allah tidak akan keliru menciptakan seseorang yang matanya merasa tenang melihatmu dan teduh menatapmu.
Karena akan selalu ada mata yang tepat melihatmu bagai rembulan yang jatuh di wajahmu. Dia seakan melihat cahaya itu bukan di langit, tapi di hadapannya. Dan itu kamu.

Bersabarlah wahai saudariku.
Sungguh engkau kan lupa bahwa pernah merasa sendirian. Engkau kan lupa bahwa engkau pernah melajang. Dan saat itu adalah dimana engkau merasakan indahnya dipinang, indahnya mengucapkan janji suci dalam sebuah ikatan. Dan engkau hanya akan merasakan kebahagian di setiap detik hidupmu bersamanya dalam keberkahan.

Pria tak hanya dia yang tak pandai menjaga taat, pria bukan hanya dia yang rajin bermaksiat, dan pria bukan hanya dia yang secara terang-terangan menolak untuk diajak shalat.

Dirimu terlalu mulia untuk seorang yang jauh dari ketaatan.
Dirimu terlalu berharga untuk seorang pria yang murahan.
Dirimu terlalu suci untuk seorang pria yang durjana dan pembangkang.

Bersabarlah, bersabarlah, bersabarlah....
Jangan gadaikan taatmu hanya karena NAFSU yang membuncah.
Jangan biarkan ia (NAFSU) menuntunmu dalam setiap langkah.
Karena kamu adalah permata shalihah yang dicemberui Bidadari Surga.

Saudaramu, Salam el Fath.