Sabtu, 05 November 2016

Bencilah Seperlunya

Cinta pada seseorang itu seperlunya. Agar nanti jika ia diambil oleh orang lain perasaan mu biasa aja.


Membenci seseorang pun begitu juga. Jangan terlalu benci tapi cukup seperlunya. Agar jika ia datang menghampiri mu, engkau tak mengacuhkannya

Sakit hati itu hanya datang pada mereka yg tak mampu menempatkan rasa CINTA pada tempatnya.

Dan kebencian itu hanya datang pada hati yang tak miliki CINTA.

Kehidupan yang paling menyesakkan dada bagi wanita adalah menanti, namun yang dinanti tak kunjung mendatangi.

Dan yang paling membuat gelisah bagi pria adalah berani mendatangi yang sedang menanti.

Ujian terberat bagi pejuang muda adalah memperjuangkan diri agar tetap sabar dalam berjuang.

JILATAN JAHANNAM.

Saya menemukan orang yang pandai mendidik anak. Dan saya begitu banyak menemukan seorang suami yang pandai membina rumah tangga. Dan aku banyak belajar dari mereka.

Tapi mereka yang pandai mendidik anak
Mereka yang pandai membina rumah tangga.

Justru anak-anak mereka tidak tahu menutup aurat, anak-anak mereka tidak tahu baca qur'an, anak-anak mereka tidak tahu mengerjakan shalat.
Istri-istri mereka tidak tahu berhijab, istri-istri mereka tidak tahu membaca qur'an, istri-istri mereka tidak tahu melaksanakan shalat.

Dan para ayah yg pandai mendidik anak, para ibu yang pandai mendidik anak, serta para suami yang pandai membina keutuhan rumah tangga.

Justru mereka begitu sulit keluar dari transaksi RIBA. Padahal mereka dicontoh masyarakat, padahal mereka diidolakan umat. Tapi mereka tak mampu menjaga diri dari JILATAN JAHANNAM.
Na'udzubillahi min zaalik....

1 HATI 1 CINTA

Siapa bilang 1 hati bisa tumbuh 2 cinta...?! Yang ada hanyalah 1 hati untuk 1 cinta.
Jika engkau mencintainya karena Allah. Maka saat itu bukan dia yang kamu cinta, tapi Allah.
Dan jika dia yang engkau cinta. Maka saat itu Allah engkau lupa.
Jika engkau sedang berfikir untuk memilih ia atau dia. Maka ia yg terfikir dalam benak mu lah yg engkau cinta.
Namun jika yg ada di benak mu ketika itu adalah dia. Maka saat itu dialah yg engkau cinta.
Jadi bukan keduanya. Tapi dia yang berhasil mengisi fikiran dan jiwa mu lah yang engkau suka.
1 HATI 1 CINTA. Dialah ALLAH. yang lain ngga'.
1 HATI 1 CINTA untuk si dia. Sadarlah, jangan menjauh dari-Nya.
ALLAH

Senangkan Suamimu

Ada banyak istri yg tdk paham terhadap kehidupan berumah tangga. Salah satunya adalah mereka mengira bersolek itu hanya terjadi sebelum menikah. Sedangkan setelah menikah mereka cendrung tampil biasa saja di hadapan suaminya. Padahal yg mwndatangkan pahala baginya dan menjadikan suami semakin betah di rumah adalah ketika ia berdandan secantik mungkin agar suaminya merasa senang ketika memandangnya. Tapi mereka justru mengabaikan hal itu sehingga suami mereka cendrung biasa saja saat memandang ke arah mereka. Padahal bersolek itu bukan di hadapan umum yang mestinya mereka perhatikan. Tapi ketika hendak menyambut suami yang akan segera pulang. Agar sang suami yg sedang letih karena pekerjaan, segera segar dan cerah kembali setelah melihat istri yang semakin manis dalam berdandan.

Bocoran dari ku untuk mu wahai para wanita yg telah menjadi istri.

Selasa, 01 November 2016

Aksi 4 November: Nasehat terbuka untuk Panglima TNI dan Kapolri.



Assalaamu’alaikum wr wb.
Nasehat terbuka untuk Panglima TNI yang gagah berani dan Kapolri, terkait demo tanggal 4 Nopember.

“Sesungguhnya kami telah mengikuti setiap statement Panjenengan yang mengajak kami untuk selalu taat dan patuh kepada hukum dan konstitusi. Kami juga terus menyimak setiap ancaman verbal yang Panjenengan sampaikan dengan penuh percaya diri kepada siapa saja yang melanggar hukum dan konstitusi. Seakan-akan Panjenengan ingin membuktikan bahwa Panjenengan benar-benar warga negara yang taat dan patuh kepada hukum. Tapi, setelah mengkaji, mengkaji, mengkaji, dan mengkaji kembali, akhirnya kami harus membuat nasehat ini. Memang benar, ajakan untuk taat hukum dan konstitusi harus diapresiasi dan didukung oleh siapa saja yang ingin menjadi warga negara yang terhormat. Namun, hukum dan konstitusi siapa yang seharusnya wajib Panjenengan dan kami taati dan bela sampai mati? Jawabnya, tidak ada keraguan lagi, hukum dan konstitusi tertinggi yang wajib Panjenengan dan kami taati dan dibela sampai titik darah penghabisan adalah hukum dan konstitusi yang lahir dari KalamNya dan sabda NabiNya, yakni al-Quran dan Sunnah Nabi saw. Tidak ada hukum dan konstitusi yang lebih tinggi, lebih baik, dan lebih harus kita patuhi dan taati daripada hukum Allah dan RasulNya. Membela hukum dan konstitusi Allah dan RasulNya akan berbuah pahala dan ridloNya. Sedangkan melawan dan melanggarnya akan berbalas kehinaan, kesengsaran, dan murka dariNya. Sayangnya, Panjenengan justru memilih untuk taat kepada hukum dan konstitusi sekuler-liberal yang jelas-jelas bertentangan dengan al-Quran dan Sunnah, serta telah terbukti menyengsarakan rakyat bumi pertiwi. Bahkan, secara terbuka dan dengan penuh percaya diri seakan-akan tidak salah dan keliru, Panjenengan berdua mewarning siapa saja yang melanggar hukum dan konstitusi liberal-sekuler! Padahal, demi Allah, pandangan dan sikap Panjenengan seperti ini jelas-jelas keliru dan salah, dan justru menunjukkan jati diri Panjenengan sesungguhnya yang enggan untuk taat dan patuh kepada hukum dan konstitusi tertinggi, yakni Al-Quran dan Sunnah Nabi! Jika tindakan ini Panjenengan lakukan karena tidak tahu, maka kami wajib memberitahu Panjenengan. Namun, jika tindakan ini Panjenengan lakukan bukan karena ketidaktahuan, maka kami berdoa semoga Panjenengan diberi taufiq oleh Allah swt, dan kami juga mewanti-wanti Panjenengan untuk tidak menghalang-halangi kami. Sekali lagi kami nyatakan bahwasanya hukum dan konstitusi yang wajib Panjenengan dan kami taati dan bela hanyalah hukum Allah dan RasulNya. Yang wajib Panjenengan dan kami dukung dan bela, dan wajib ada di atas mereka adalah siapa saja yang menginginkan tegaknya hukum Allah dan RasulNya di negeri ini untuk mengganti hukum dan konstitusi kufur. Pihak yang harus Panjenengan bela dan dukung adalah para pemulia al-Quran yang kini tengah meminta haknya, bukan penista al-Quran yang jelas-jelas menyakiti kaum Muslim negeri ini. Jangan hiraukan semboyan berdiri di atas semua golongan. Yang benar adalah berdirilah di atas kebenaran hakiki, yakni Islam dan kaum Muslim yang taat kdan patuh pada hukum dan konstitusi Allah dan RasulNya. Sesungguhnya, penista al-Quran dan orang-orang kafir tidak akan pernah mampu menguasai dan memimpin kaum Muslim, jika sistem politik dan hukum yang ada melarang dan mencegahnya. Sebaliknya, sampai kapan pun al-Quran berpotensi terus dihina dan dilecehkan, dan kandungan isinya tidak mungkin diterapkan secara sempurna, semampang sistem politik dan hukumnya adalah hukum sekuler-liberal-demokrasi. Oleh karena itu, kami mengajak dan menghimbau kepada Panjenengan berdua untuk mengerahkan pasukan-pasukan Panjenengan yang gagah berani, yang pilih tanding, yang “ora tedas tapak paluning pande sisaning gurinda”, yang “ditombak lakak-lakak dibedil njundil”, “yang otot kawat balung wesi, rambut wojo, sikil condroso tangan alugoro, sirah godo”, bersama-sama dengan kami menjungkirkan sistem demokrasi-liberal-sekuler, dan menggantinya dengan sistem politik dan hukum yang lahir dari al-Quran dan Sunnah Nabi saw. Jika ini yang Panjenengan lakukan, niscaya Allah swt akan memulyakan Panjenengan dan kami pun akan selalu menyertai Panjenengan dalam doa dan kecintaan. Adapun jika pimpinan tertinggi Panjenengan melarang Panjenengan untuk melakukan hal ini, maka, sudah sewajibnya Panjenengan bersama kami memakzulkan pimpinan yang tidak taat Allah dan RasulNya namun lebih taat kepada orang kafir penjajah. Kami percaya, Panjenengan masih punya hati dan akal bersih. Kami juga yakin, Panjenengan bukanlah prajurit-prajurit cengeng dan penakut, namun prajurit yang gagah berani tak kenal gentar untuk membela konstitusi tertinggi (Al-Quran dan Sunnah Nabi saw), meskipun untuk itu, Panjenengan harus berjibaku, bersimbah peluh dan darah, serta jungkir balik “sikil digawe sirah, sirah digawe sikil”. Sungguh, jikalau Panjenengan seperti ini, kami akan selalu bersama Panjenengan. Suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti. Bejik ketitik olo kawistara, Gusti Allah mboten sare. Allahu Akbar!!
Wallahu al-Muwaffiq ila Aqwam al-Thariiq; Wassalaamu’alaikum wr wb. [Gus Syams]

Senin, 31 Oktober 2016

AKSI 4 NOVEMBER: Antara Aparat PRO ISLAM vs PRO Penguasa, dan Analisa Kemungkinan.

Dalam Aksi Demo pada tanggal 4 November nanti. Kemungkinan akan terjadi sebagaimana yang telah terjadi di Mesir. Bisa saja tuntutan untuk menghukum Ahok bertambah menjadi tuntutan untuk Jokowi tumbang dari kursi kepresidenan. Dan hal itu bisa saja terjadi sebagaimana karena telah nyata bahwa Jokowi benar-benar melindungi penghina al Qur'an (Ahok). Karena tuntutannya kemungkinan berubah menjadi tertuju juga terhadap Jokowi, maka di sinilah ketegangan itu akan dimulai. Yakni gesekan antara aparat pendukung Islam dan aparat yang mendukung Presiden atas nama Undang-Undang. Dan kasus penghinaan terhadap al Qur'an juga memberi indikasi bahwa DPR, MPR, dan DPD RI sama sekali tidak berguna. Karena perwakilan yang mereka klaim sebagai wakil Rakyat sama sekali tidak pernah terjadi, dan salah satunya adalah ketika mereka sama sekali tidak berbuat apa-apa terhadap aspirasi Umat Islam dalam menuntut penghina agama mereka. Sekali lagi kami menyebutnya di sini adalah sebagai kematian lembaga yang mengatasnamakan wakil rakyat (DPR, DPD, Dan MPR RI).
Dalam kasus penistaan terhadap al Qur'an ini, mungkin juga akan memunculkan wajah-wajah para aparat penegak hukum yang beridentitas Muslim tapi membela penguasa karena takut akan jabatan dan telah tergadai oleh dana dari para pemilik modal atas nama bantuan sosial. Semuanya akan terbuka antara pejabat yang masih bertuhan kepada Allah dan pejabat yang telah menghamba kepada harta dan tahta. Aparat yang masih memiliki rasa keimanan di hatinya. Maka mereka akan ikut bersama dan menjaga umat dari penindasan. Sedangkan aparat dan pejabat yang sudah bertuhan kepada jabatan dan harta dari pemilik modal akan berusaha mempertahankan dan menjaga penguasa yang telah dimodali oleh para pemilik Kapital. Bahkan bisa jadi mereka akan menggunakan alat persenjataan untuk memukul mundur dan membunuh umat Islam yang meminta keadilan.
Inilah hal-hal yang mungkin terjadi pada 4 November mendatang, yakni ketegangan, gesekan, dan perang para bintang yang dilatar belakangi oleh berbagai macam kepentingan. Di dalam masa aksi akan ada aktivis nasionalis, aktivis Islam, dan LSM-LSM yang bisa jadi dari kaum sekuler. Tuntutan mereka bisa jadi sama, yakni menghukum Ahok. Tapi antara aktivis Islam dan nasionalis sekuler memiliki kepentingan yang berbeda. Jika memungkinkan bahwa tuntutan masa aksi bergeser dari menghukum Ahok semata menuju revolusi yang berakibat tumbangnya Jokowi dari kursi Presiden. Maka akan terlihat perbedaan yang mencolok antara aktivis Islam dan yang aktivis nasionalis sekuleris.
Bisa jadi aktivis Islam mengarahkan aspirasinya dengan tuntutan agar diterapkan Syariat Islam pasca tumbangnya sang Presiden. Akan tetapi ditolak oleh kaum Nasionalis Sekuler karena memilih untuk mempertahankan sistem Demokrasi. Dan jika seperti itu yang terjadi, maka kemungkinan gerakan yang terjadi akan mirip di era Arab Spring di Mesir saat Husni Mubarok ditumbangkan. Masa aksi ketika itu berasal dari berbagai kelompok, ada yang islamis, nasionalis sekuleris, dan bahkan ada yang anti Islam. Dan ketika Muhammad Mursi menjadi Presiden, sementaa beliau berasal dari aktivis Islam yang hendak menerapkan aturan Islam secara perlahan. Akan tetapi beliau lupa, bahwa yang melakukan revormasi bukan hanya dari kelompoknya, tapi juga yang berasal dari kelompok yang anti terhadap penerapan Syariah. Dan itu kemudian menjadi salah satu penyebab beliau akhirnya ditumbangkan dari kursi presiden.
Saat ini kita dihadapkan dengan Jakarta, dimana ia adalah barometer Indonesia. Perubahan apa pun yang terjadi di sana, akan ikut mengubah keadaan yang ada di wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia. Selama ini kerusakan yang terjadi di Jakarta, seperti free seks, narkoba, miras, PSK, prostitusi, korupsi, pemerkosaan, lesbianis, gay, aborsi, pembunuhan, dan lain-lain. Juga telah ikut mempengaruhi kerusakan di seleuruh Indonesia. Dan saat ini kita dihadapkan dengan kasus penistaan Agama yang juga telah mempengaruhi sebagian warga di daerah lain untuk melecehkan dan menghina Tuhan dan Agama. Dan itu telah terbukti dengan berbagai macam kasus penghinaan yang dilakukan oleh sebagaian anak bangsa terhadap agama Islam. Dan jika Ahok benar-benar lolos dari kasus penghinaan ini. Maka penghinaan terhadap Islam akan semakin menjadi-jadi. Dan Umat mayoritas negeri ini akan terus menjadi bulan-bulanan pelecehan dan penghinaan yang dilakukan oleh kaum minoritas. Dan itu akan semakin mempekeruh suasana antar umat beragama.
Umat Islam selama ini telah menghargai penganut agama lain. Tidak ada satu pun tindakan umat Islam yang menghina agama lain. Tetapi memang begitulah dasarnya kaum Kafir, mereka tidak puas terhadap perlakuan baik yang telah diberikan oleh umat Islam kepada mereka. Permusuhan dan kebencian yang mereka tampakkan di permukaan telah membuktikan perkataan Allah dalam surah al Baqarah ayat 120. Bahwa orang Kafir itu tidak akan pernah membiarkan umat Islam berada dalam ketenangan. Permusuhan dan kebencian yang ada dalam hati-hati mereka lebih besar lagi. Dan semakin besar hingga berada pada puncak kebencian terhadap Islam dan kaum Muslimin. Mereka benar-benar tidak pernah rela dengan keadaan kaum Muslimin untuk tentram di negeri ini. Umat Islam yang berada di negara-negara mayoritas Kafir, mereka selalu didemo untuk diusir, dibunuh, bahkan dilarang di negeri-negeri kaum Kafir tersebut. Di sana ada banyak gerakan Anti Islam, padahal Umat Islam tidak pernah membuat gerakan anti Kafir. Tapi itulah yang terjadi pada umat Islam masa kini. Mereka banyak tapi tanpa kekuatan. Karena pelindung mereka tidak ada. Penjaga agama dan kehormatan mereka tidak ada.
KHALIFAH
Khalifah itulah pelindung mereka yang sebenarnya, namun kini telah tiada. Sehingga umat Islam bagaikan anak yang tanpa induk. Tidak ada yang menjaga dan melindungi mereka. Sedangkan petaka yang dilontarkan kepada mereka oleh kaum Kafir tak kunjung henti dan berkesudah. Aksi pada tanggal 4 November nanti, bisa saja akan semakin memperburuk keadaan umat Islam. Sebab saat ini kaum Kafir telah membeli para pajabat dan aparat. Karena kaum Kafir telah menundukkan mereka dengan UANG. Maka inilah yang perlu dihati-hatikan, dan begitu pentingnya penyadaran kepada umat, bahwa jika masih ridho terhadap Demokrasi, maka bersiaplah untuk terus menjadi bahan ejekan dan permainan. Sebab Demokrasi memang bukan untuk Umat Islam, akan tetapi untuk melanggengkan para Kafir dengan kekuatan Uang. 

Tidakkah umat Islam menyadari bahwa selama ini para pemimpin di negeri ini terpilih karena dukungan Uang oleh para Pemodal..? Tidakkah mereka menyadari bahwa Pemodal (Kaum Kafir) itu ingin menguasai Negara dan kaum Muslimin dengan cara bermain di belakang..?

Tapi karena adanya fatwa yang salah untuk tetap berdamai dengan Demokrasi. Apalagi dibumbuhi dengan alasan wajib memilih pemimpin, hatta pemimpin yang dicalonkan sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menerapkan Syariat Islam, maka fatwa itu telah mengorbankan Islam dan kaum Muslimin sendiri. Tapi setelah kejadian ini (penistaan Islam oleh Ahok), apakah umat Islam masih akan mengambil Demokrasi?
Biarlah waktu yang menjawab. Dan kita lihat apa yang akan terjadi pada masa aksi 4 November mendatang (3 hari lagi). Saya pribadi menghawatirkan jika terjadi keburukam kepada umat Islam. Namun semoga mereka baik-baik saja, mari kita do'akan mereka semoga Umat Islam ditolong oleh Allah SWT dan penghina Agama dapat diseret ke ranah hukum.

Wallahu a'lam....

Salam el Fath
Mahasiswa Pascasarjana UIN Malang.

Minggu, 30 Oktober 2016

Amien Rais: HTI Besarkanlah Anda Sebesar-besarnya!

Sebagai pelaku juga pengamat kegiatan keumatan, mantan Ketua MPR RI dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah Amien Rais menilai bahwa minimal ada dua makna ketika mendengar nama Hizbut Tahrir. Hal tersebut diungkapkan Amien Rais pada saat menjadi salah satu pembicara Halaqah Islam dan Peradaban Hizbut Tahrir Indonesia Yogyakarta di Gedung Auditorium SMM Yogyakarta, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Ahad (23/10).

Menurut Amien, makna pertama, bahwa tahrir atau pembebasan yang harus dilakukan adalah tahrirul ibad min ibadatil ibad ila ibadatillah, membebaskan manusia dari penyembahan sesama manusia untuk hanya menyembah Allah). Membebaskan hamba ini merupakan pondasi bagi orang beriman. "Jadi tahrir kita itu jelas membebaskan setiap apa fenomena syirik, fenomena kemunafikan, kekufuran, kita ajak kepada fenomena tauhid laa ilaha illallah muhammadur rasulullah," jelas Amien pada acara yang bertema Waspada, Indonesia Dalam Bahaya!.

Yang kedua, lanjut Amien, makna tahrir itu adalah tahrirul alamil Islami min istibdad annasrani min al isti'mar annasrani, yaitu membebaskan dunia Islam termasuk Indonesia sebagai negeri Muslim dibebaskan dari cengkeraman orang-orang Barat, orang-orang Nasrani. "Termasuk dibebaskan dari orang-orang Cina, sehingga kita memiliki sebuah kedaulatan yang utuh, karena kedaulatan kita sekarang ini semu," tegas Amien di hadapan sekitar 800 peserta yang hadir dari berbagai wilayah di Yogyakarta.

Ketika ditanya oleh salah satu peserta terkait gagasan khilafah yang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir, Amien menyatakan bahwa dirinya menyetujui khilafah sebagai long term goal, tujuan jangka panjang. Dan kalau melihat sejarah, lanjut Amien, khilafah memang pada zamannya itu cespleng dan sekarang pun bisa. Khilafah sekarang bisa saja dibangkitkan kembali, tetapi infrastrukturnya itu memang harus diperbaiki. Bangunan politik yang dibentuk kalau landingnya, yaitu infrastruktur maupun masyarakatnya masih jahiliyah, kemungkinan akan lekas runtuh.

Amien menyatakan bahwa dirinya menyetujui khilafah sebagai long term goal, tujuan jangka panjang

Untuk itu, Amien mengajak kepada umat Islam untuk membangun orkestra keumatan yang merdu. "Kalau yang sudah jelas nggak mau ya sudah lah. Tapi saya masih yakin umat Islam yang santri katakanlah, yang shalat, yang puasa, baca quran, yang masih betul-betul bertauhid ini akan bisa merubah jalannya negeri ini," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Amien pun menegaskan bahwa besarnya jumlah merupakan komponen penting dalam melakukan proses perubahan. "Kalau Anda punya pikiran yang luhur, yang qurani yang muhammadiy juga, kemudian belum bisa diterima oleh sebagian umat, itu resepnya cuma satu yaitu terus saja, sehingga Anda betul-betul besar. Kalau sudah besar, itu gerbongnya akan bisa menarik gerbong baru," papar Amien.

Tapi saya masih yakin umat Islam yang santri katakanlah, yang shalat, yang puasa, baca quran, yang masih betul-betul bertauhid ini akan bisa merubah jalannya negeri ini

Oleh karena itu, Amien berharap HTI sebagai gerakan Islam yang haq, untuk terus membesarkan tubuhnya sehingga semakin banyak kaum Muslim yang bisa ikut bergerak bersama Hizbut Tahrir. "HTI besarkanlah Anda sebesar-besarnya supaya nanti menjadi arus yang luar biasa, sehingga orang tentu akan ikut. Asal ikhlas, terus aja. nanti gerbong itu akan makin besar." pungkasnya.[Khoirul Mawardi]