Selasa, 01 April 2014

PESTA DEMOKRASI, AWAL KEHANCURAN NEGERI


Bulan pemilu telah tiba, tapi seakan tak terasa bahwa ia ada. Seakan ingin menegaskan pada kita, bahwa tak ada harapan yang bisa digantungkan padanya. Apalagi berharap hidup adil dan sejahtera, karena memang pemilu saat ini bukan untuk kebaikan manusia, tapi untuk melahirkan perusak yang di balut pesta yang bernama "PESTA DEMOKRASI". Sebutan pesta itu agar masyarakat datang memilih mereka, yakni manusia-manusia yang merasa lebih hebat dari Allah.  

Aku berbicara bukan asal bicara, tapi inilah fakta yang ada di tengah-tengah kita. Apalagi jika di tilik dari sejarah, dan terutama jika dipandang dengan pandangan wahyu Allah. 

Manusia tidak pernah memiliki ketentraman dalam hidupnya, kecuali saat diterapkannya aturan Allah di tengah-tengah mereka. Dimana sang pelopor peradabannya adalah Muhammad bin Abdullah utusan Allah, yang sepanjang sejarah telah membentang dari samudra ke samudra. Bahkan sampai menguasai sekitar 2/3 dunia. Dan semua penduduknya tidak ada satu pun yang mengeluhkan kesejahteraan di masa penerapan aturan-Nya.

Adapun jika ada yang mengeluh kepada pengusa, maka ia tidak perlu gelisah terlalu lama, karena penguasa yang menjadi khalifah akan segera memberi keadilan kepada orang yang mengeluh padanya. Inilah fakta sejarah peradaban manusia ketika aturan Islam yang digunakan dalam Negara dalam hal ini negara yang bernama khilafah islamiyah.
Namun ketika demokrasi yang menjadi aturan Negara dalam hal ini di negeri Indonesia sala, bukan kebaikan yang diperoleh rakyat Indonesia, tapi karakter kebinatangan yang merajalela dimana-mana. Manusia membunuh anak kandungnya bahkan sejak masih di dalam kandungan ibunya. Adakah hewan pernah melakukannya

Kasus seperti ini bukan lagi seperti hewan jika kita sandarkan pada manusia, tapi jaaaauh lebih bejat dari binatang pada umumnya. Dan kasus seperti ini baru salah satu di antara ribuan masalah yang terjadi di negeri ini. Masih ada lagi kasus yang begitu tragis lainnya terkait dengan kebejatan yang dilakukan oleh umat manusia saat ini jika dibandingkan dengan hewan yang melata. Pernikahan sesama jenis misalnya, atau pemerkosaan yang dilakukan seorang ayah pada anak kandung perempuannya.

Allahu akbar…..luar biasa bejatnya
Na’udzubillahi min dzaalik….

Jari ini seakan tidak sanggup lagi untuk mengetik jika terlalu banyak menguraikan banyaknya kerusakan yang terjadi di negeri ini. Karena begitu menyayat hati jika akal ini terus memikirkannya.
Mengapa semua ini bisa terjadi wahai saudara-saudara ku sekalian ? Adakah ini kesalahan individu belaka? Atau kerusakan yang terjadi saat ini disebabkan oleh Negara yang menerapkan aturan Demokrasi yang bukan dari Allah?

Bukankah kita punya pemerintah, yang di mana tugasnya adalah untuk mencegah semua kebejatan yang dilakukan oleh warga Negara ? Jika ini bukan tanggung jawab pemerintah, lalu untuk apa kita mengangkat penguasa ? Bukankah mereka diangkat untuk mengurusi rakyatnya ?
Mengapa semua ini terjadi wahai saudara-saudaraku ? Mengapa ? Mengapa semua ini terjadi pada kita?

Hal ini terjadi karena kita tidak mau menerapkan ATURAN ALLAH. Akan tetapi kita justru mengangkat manusia untuk membuat aturan yang bertentangan dengan SYARIAH ALLAH. Padahal ALLAH SWT telah menciptakan kita, maka sesungguhnya yang layak dipakai aturannya adalah aturan Allah. Bukan aturan yang dibuat oleh manusia-manusia bejat yang ada di parlemen sana, yang telah membuat aturan seenak hawa nafsunya untuk mengatur seluruh warga Negara yang kemudian mereka mencampakkan ATURAN PENCIPTA. Padahal mereka tak tahu apa-apa tentang manusia, karena memang bukan mereka yang menciptakan manusia. Salah satunya adalah diri mereka sendiri yang penciptanya adalah Allah SWT.

Apakah kita masih ridho dan masih mau mengangkat penguasa yang akan menerapkan aturan yang bukan ATURAN ALLAH ?

Allah SWT berfirman:

"Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Dan hukum siapakah yang lebih baik dari hukum Allah bagi orang-orang yang beriman?" Q.S.al-Maidah: 50.
 
Aku ingin menyampaikan kepada kita semua wahai saudara-saudaraku, bukan hanya pemerintah yang akan dituntut ALLAH karena telah membuat aturan yang bertentangan dengan perintah-Nya, akan tetapi kita juga yang akan dituntut oleh Allah SWT karena telah memilih mereka padahal telah jelas bahwa mereka akan membuat aturan yang bertentangan dengan ATURAN ALLAH SWT.
Jika kita ingin selamat dari SIKSA, maka tinggalkanlah PESTA DEMOKRASI yang telah membelenggu anda selama ini. Karena saat ini sudah waktunya untuk mencampakkan DEMOKRASI dan MENEGAKKAN kembali KHILAFAH ISLAMIYAH.

By: Salam el Fath

Tidak ada komentar:

Posting Komentar