Ada sebagian orang yang tetap ngotot menjadikan demokrasi
sebagai pandangan hidup dalam mengatur kehidupan bernegara. Dan itu mereka
lakukan hanya karena melihat eropa barat telah maju di dunia dengan
tekhnologinya. Ada juga yang menerima demokrasi karena ia memberikan kebebasan
berbicara, bahkan ada yang tetap mengambilnya dan berkata “undang-undang di
negeri ini sudah bagus, cuman penguasanya yang salah”.
Saudaraku para mahasiswa sekalian
Saya ingin mengatakan
bahwa islam sama sekali tidak melarang kita untuk mengambil benda2 atau
tekhnologi yang datang dari luar islam, entah itu dari barat, eropa maupun dari
china. karena memang itu dibolehkan, kecuali ada dalil yang mengindikasikan
keharamannya. Tapi bukan berarti itu menjadi dalih bagi kita untuk mengambil
demokrasi sebagai aturan kehidupan. Jika boleh kita bertanya, dari mana teori
tekhnology itu didapatkan,..? dan darimana dunia kesehatan itu berasal...?
orang kafir barat pun tahu kok, siapa bapak kesehatan, siapa penemu teori
pesawat, siapa penemu algoritma sehingga manusia di masa kini mampu membuat
HandPhone, Komputer dan sebagainya, siapa penemu lensa kaca, kimia, biologi,
botani..dan yang lainnya kalau bukan dari kaum muslimin. Yakni ibnu sina, abbas
ibn firnas, al khawarizmi, ibn haitham dan para ilmuan muslim lainnya. Dan kita
juga mesti tahu, bahwa tidak satupun ilmuan muslim itu yang tidak memahami
al-qur’an. Lalu pertanyaan yang tidak kalah penting adalah, Dari peradaban mana
para ilmuan ini dilahirkan...? dari peradaban mana para ilmuan yang mencetuskan
teori2 tekhnologi ini bermunculan..? maka jawabannya hanya ada satu, yakni dari
peradaban Khilafah Islam. Takbir....
Adapun bagi mereka yang mengambil demokrasi
karena ia memiliki kebebasan dalam memilih dan mengemukakan pendapat. Kami
tidak menafi’kan hal itu, dan hal itu teleh menjadi realitas saat ini. namun
hal itu tidak boleh membelenggu akal fikiran kita untuk mengkritisinya lebih
jauh. Ya, demokrasi memang memberi kebebasan, baik dalam mengemukakan pendapat
maupun dalam menentukan sebuah pilihan. Tapi apakah semua pilihan yang akan
kita tentukan harus melalui demokrasi...? apakah untuk belanja di sebuah toko,
memilih merek sandal, ingin bercerita dengan orang lain harus melalui
demokrasi...? maka saya fikir tidak. Itu adalah sesuatu yang sebodoh apapun
orang tak akan ia lakukan. Tapi untuk memilih seperti apa aturan yang sebagian
orang inginkan, umat islam misalnya; yang menginginkan agar aturan islam diterapkan
dalam kehidupan, apakah demokrasi membebaskannya...? jawabannya tidak. Karena
demokrasi adalah aturan penjajah, dan penjajah tidak akan pernah membiarkan
aturan Syariah dan Khilafah diterapkan oleh umat muslim dunia. Karena
mengapa..? karena bangsa eropa barat dalam melakukan penjajahannya memiliki
tiga tujuan, yakni GOLD, GLORY dan GOSPEL(Agama). Maka itu menjadi sebuah
kemustahilah yang terjadi, karena Syariah dan Khilafah tidak akan membiarkan
para penjajah mengaplikasikan apa yang menjadi tujuan mereka.
Sekitar 350 thun negeri
ini di jajah. Dan penjajahan saat itu dilakukan dengan mengangkat senjata. Agar
tujuan yang diinginkannya tercapai hingga tak ada lagi anak bangsa yang hendak
membantah. Tapi itu dulu, sejak 4 abad yang lalu. Namun saat ini cukup dengan
kebebasan ala Demokrasi, dengan Undang-undang yang bernuansa telah
diintervensi. Sumber daya Alam kita dengan mudah mereka keruk, agama kita
dengan mudah mereka lecehkan, saudara kita dengan mudah mereka murtadkan,
Syariah dan Khilafah kita dengan mudah mereka distorsikan. Sehingga telah mampu
meninabobokan kita dalam keterperukan yang terbalut oleh kemewahan tekhnology
yang mereka rancang.
Ya, demokrasi memang
memiliki kebebasan, yakni membuat manusia bebas melakukan kemaksiatan, dan
telah melahirkan berbagai macam kesengsaraan, kerusakan dan kepiluan
ditengah-tengah umat islam. Sehingga RAKSASA yang oleh bangsa barat takut ia
terbangunkan, itu tetap tertidur yang entah kapan ia terbangunkan. Namun
perlihatkanlah wahai saudaraku para mahasiswa sekalian, perlihatkanlah kepada
kaum kuffar dan kaum munafikin, bahwa kita telah bangkit, bahwa RAKSASA yang
mereka takutkan mulai bangkit. Dan kebangkitan itu terjadi karena demokrasi
akan segera dihempaskan dari peradaban dunia, dan menggantinya dengan IDEOLOGI
yang telah Allah janjikan bagi umat muslim dunia akan penegakannya. Bahwa Dia
akan menghilangkan rasa takut dan kesengsaraan ditengah-tengah mereka. Lalu
menggantinya dengan peraban GEMILANG yakni Syariah dan KHILAFAH..Takbir...
Maka, marilah kita pahami islam dengan baik, lalu kita
jadikan ia sebagai ilmu terapan, bukan semata pengetahuan yang mengisi
ruang-ruang pemikiran. Harapan dari semua itu apa...> agar kita bisa berkata
dengan sekeras-kerasnya kepada para pengusung demokrasi-kapitalisme. “isyhadu
lianna muslimun”, saksikanlah, bahwa aku adalah seorang muslim. Dan dengarkanlah
“WE NEED KHILAFAH, NOT DEMOKRASI”
Wahai saudaraku para
mahasiswa
Kalau engkau diam,
maka tak ubahnya engkau dengan batu. Dan sesungguhnya, wahai mahasiswa,
kampus-kampus mu tidak didirikan untuk mencetak batu bata. Maka kritislah! Suarakan
kebenaran yang ada pada agama yang kalian yakini kebenarannya, ungkapkan apa
yang mengusik batinmu, ceritakan apa yang kaulihat dan biarkan dunia tahu. Satu
suara pemuda mungkin takkan digubris; tapi puluhan, bahkan ratusan suara para
pemuda, akan memberi sesuatu yang lebih dari sekedar kata. Berhentilah diam dan
mulailah menggerakkan lisan. Agar engkau tak menjadi sampah peradaban ! (Abdullah
Salam el-Fath).