SIKAP MUSLIM PADA "HARI NATAL"

Muslim itu, ia yang tidak mengganggu Agama lain dalam beribadah dan tidak ikut-ikutan dalam ibadah mereka.

Prinsip Muslim itu, "Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku."

Mengucapkan selamat Natal itu ibadah bagi orang Kafir, bukan untuk orang Muslim. Mengapa orang Muslim HARAM..? karena semua perkataan akan dimintai pertanggungjawaban.

Mengucapkan SELAMAT NATAL berarti mengucapkan selamat hari lahir anak Tuhan. Emang ALLAH punya anak...?! hati-hati, itu bisa mengakibatkan kemurtadan (keluar dari agama Islam).

Allah mengatakan dalam surah AL-Ikhlas, bahwa ia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan ia di ayat lain Allah sangat murka terhadap orang yang mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan dari tiga.

Kalau kamu ngucapin selamat natal, berarti kamu meyakini bahwa ada Tuhan selain Allah. Dan itu tandanya kamu bukan lagi seorang Muslim, tapi kamu tergolong orang Kafir.

Ada salah satu adik saya yang dulunya bandel banget, ketika orang Kafir sedang merayakan natal, kemudian adik saya melihat ada wanita-wanita berkerudung dan Muslim datang ke rumahnya salah satu orang Kafir, lalu mereka mengucapkan selamat Natal.

Tahu ngga' bagaimana sikap adik saya ketika itu, sambil tertawa ia berkata:

Salam, di sana ada orang Islam yang lagi bertamu di rumahnya orang Kafir dan mengucapkan selamat natal, bodoh-bodoh sekali mereka itu, mengucapkan selamat natal kepada yesus, tidak masuk akal. wkwkwkwk.....

Seketika itu saya takjub kepada adik saya tersebut, rupanya walau agak nakal, dia sudah pandai dalam bersikap kepada perayaan agama lain.

Adik saya saat itu bandel banget loh, masa' kamu yang ehem..ehem..katanya tidak bandel tapi tidak faham cara bersikap dengan ibadah orang lain...

MEMBEDAKAN CARA KERJA FILSAFAT ISLAM vs BARAT

Saya mengamati buku-buku dan kajian Filsafat Islam dalam dunia akademisi lebih cenderung pada tokoh-tokoh atau filsufnya. Banyak yang tidak melihat pada aspek Epistimologi yang dikembangkan oleh para filsuf tersebut.

Mereka yang terus menggaungkan istilah Filsafat Islam hanya lebih kepada penjastifikasian kepada para filsufnya, bukan karena esensi kajian filsafat yang mereka kembangkan. Karena Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Al-Kindi, Al-Farabi, Ar-Razi, dan yang lainnya itu adalah orang-orang Islam, lalu banyak para akademisi dan buku-buku yang ditulis tentang hal itu mengklaim bahwa para folosof Muslim itu adalah peletak dasar-dasar filsafat Islam.

Padahal fakta membuktikan, bahwa apa yang dilakukan oleh Ibnu Rusyd, Ar-Razi, Ibnu Sina, dan sebagainya itu, hanyalah mengikuti paradigma filsafat yang dibangun oleh para filsuf Yunani, seperti Aristoteles, Plato, Sokrates, dan Aneximendes, dkk.

Hal ini terbukti dari karya-karya mereka yang menjadikan filsafat yunani seperti filsafat Aristotelianisme, Platonisme, Neo-Platonisme sebagai sumber pemikiran. Mereka tidak menjadikan nash-nash teks sebagai sumber dalam pengembangan filsafat yang mereka geluti. Hasil dari penggunaan sumber yang berasal dari filsafat Platonisme, Aristotelianisme, dan lain-lain tersebut, menjadikan seorang Al-Farabi berani menyepelekan kedudukan syari'at dan Nabi, kemudian mengunggulkan filsafat dan para filosofnya.

Maka di sinilah relevansi perlunya dekonstruksi atau pembaharuan dalam berfilsafat, yakni menjadikan esensi rasionalitas sebagai alat untuk mengukur sebuah epistimologi suatu kajian filsafat.

Dan perlu juga bagi para pemikir pemula agar bisa membedakan kaidah berfilsafat Islam, sumber filsafat Islam, dan Standar yang digunakan dalam filsafat Islam, sehingga kita tidak menganggap bahwa filsafat Islam itu adalah pembahasan filsafat yang mengkaji filsafat para folosof Muslim. Filsafat Islam beda dengan pemikiran filsafat orang Islam. Jangan dicampuraduk, tapi sayangnya, buku-buku yang dikaji saat ini, lebih menonjolkan filosof Islamnya dengan kaidah-kaidah berpikir filsafat yunani dan barat, sumber-sumbernya dari filsafat barat, dan standarnya dari filsafat barat, daripada kaidah berpikir, sumber, dan standar filsafat Islam itu sendiri.

Kisah NYATA Mahasiswa Indo di Australia.

Asslmwrhwb,

Suatu pagi, kami jemput Client, orang tsb sdh tua. Bapak ini seorang pengusaha asal Singapura, logat bicaranya gaya melayu & english, beliau menceritakan pengalaman hidupnya pd kami :

"your country is so rich!" (Negaramu sangat kaya)

Dalam hatiku : "Ah biasa banget denger kalimat itu"
Tapi tunggu, dia berkata:

"Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia".

"Everything can be found here in Indonesia, you don't need the world." (Dunia yg butuh indonesia, bukan sebaliknya).

Indonesia paru-paru dunia.
Tebang saja hutan diKalimantan,dunia pasti kacau.

Singapura is nothing,we can't be rich without Indonesia. 500rb org Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan

Bisa terbayang uang yg masuk ke kami apartemen2 terbaru kami yg beli orang2 Indonesia, tdk peduli harga selangit,laku keras. Lihatlah R.S kami,isinya Indonesia semua.

Trus, kalian tau bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap kebakaran hutan Indonesia masuk?

Sangat terasa, we are nothing! Kalian tau kan kalo kemarin dunia krisis beras. Termasuk di Singapura & Malaysia? Kalian di Indonesia dg mudah dpt beras.

Liatlah negara kalian, air bersih di mana2, liatlah negara kami, air bersih pun kami impor dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dlm rangka bisnis, krn pasirnya mengandung permata.

Terliat glitter kalo ada matahari, bersinar. Penambang jual cuma Rp.3rb/kg ke pabrik China, si pabrik jual kembali seharga Rp 30rb/kg.

Kalian sadar tdk kalau negara2 lain selalu takut mengembargo Indonesia!

Ya, krn negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tdk diembargo.

Harusnya KALIANLAH YG MENG- EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI.

Belilah pangan dr petani2 kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri, tak perlu impor, kalau bisa produk sendiri.

Jika kalian bisa mandiri, bisa MENGEMBARGO DIRI SENDIRI INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!

(Indonesia akan mengatur dunia)
Share biar sampe ke seluruh rakyat Indonesia !!

copas : Rahmawan Puspawijaya

" Ternyata WISUDA itu INDAH "

Harapan yang telah diidamkan itu pun datang, detik berganti menit, menit berganti jam, dan jam berganti hari. Telah berhari-hari akhirnya datang waktu yang dinanti.

Berhari-hari berlelah letih, mondar mandir ngurus skripsi, akhirnya datang yang membuat semuanya sejenak terlupai, dan seakan tak pernah dilalui ketika datang hari WISUDA yang dinanti.

Inilah sedikit nikmat yang Allah beri, bagai seorang hamba yang dimasukkan ke dalam telaga Surga satu kali, lalu ditanya, apakah engkau pernah merasakan pahitnya kehidupan dunia..? maka seketika itu ia menjawab. Tidak pernah.

Itu juga yang mungkin akan dirasakan oleh teman-teman yang insya Allah besok WISUDA, karena memang sekali lagi itu adalah sedikit nikmat yang akan Allah tetapkan pada seorang hamba setelah ia berusaha sebagaimana mestinya.

Subhanallah, ternyata WISUDA itu INDAH. Barokallahu fii 'uluumikum....
nb: kalau bahasa arabnya salah tolong di konfir ya. hehehe....

Hati-Hati Jika Masih Menginginkan Syafa'at Rasul

Ternyata yang mereka takutkan cuman 1. Yaitu takut akan dipimpin oleh orang kafir.

Allah memang melarang kaum muslimin dipimpin oleh orang kafir. Dan itu kewajiban kaum muslimin untuk menaati.

Tapi pertanyaannya adalah, mengapa orang kafir saat ini bisa dengan bebas bermain dan berupaya untuk menghilangkan kepemimpinan kaum  muslim...??!

Jawabannya hanya 1. Karena sistem hari ini adalah sistemnya kaum kafir. bukan sistemnya kaum muslim. Jadi, yang menjadi fokus kita seharusnya adalah menghilangkan sistem yg ada saat ini. Dan salah 1 jalannya adalah dengan golput. Namun bukan hanya sampai disitu kita berusaha, tapi kita juga harus menggerakkan masyarakat muslim untuk segera membangun sistemnya sendiri.

1 hal yg menurut saya teman-teman perlu sadari, bahwa kekuasaan yang riil itu ada di tangan para pemilik kekuatan, yakni para jendral yang ada saat ini. Sedangkan para jendral mengatakan kepada Hizbut Tahrir bahwa mereka siap menegakkan KHILAFAH, yang penting umat juga telah mau untuk menegakkan KHILAFAH. Tapi jika umat masih memelih sistem yang ada saat ini, maka mereka akan tetap mengamankan. Karena tugas mereka itu hanyalah menjaga keamanan rakyat.

Oleh sebab itulah kami selalu menyampaikan kepada masyarakat untuk segera meninggalkan sistem kufur ini. dan bersegera untuk menegakkan KHILAFAH.

Dan 1 lagi, hati-hatilah untuk mengatakan kepada kami bahwa kami hanya ngomong dan berteriak-teriak. Mengapa saya mengatakan untuk hati- hati. Karena saya kuatir itu akan menyakiti Rasulullah. Sebab Rasul dalam menegakkan Negara Islam Madinah, yang beliau lakukan adalah dengan berdakwah. bukan dengan menjadi KEPALA DAERAH terlebih dahulu. Tapi setelah Islam tegak di madinah. Barulah beliau menjadi kepala Negara.

Jadi hati-hati, itu kalau memang merasa butuh terhadap Syafaat Rasul di akhirat kelak. Oke mi...

DEBAT PANAS GOLPUT VS GOLTAM

Berawal dari status ku di facebook yang mengapload tulisan seperti di bawah ini....

"Saya GOLPUT bukan karena tidak punya ongkos atau karena tidak dikasi duit. Tapi saya GOLPUT karena ingin terhindar dari DOSA BESAR. Why...???...Sebab, jika ada seorang pemimpin yang terpilih lalu tetap membiarkan aktivitas pelacuran, tetap membiarkan MIRAS diperjual belikan dll. Saya bisa angkat tangan. FAHAM tamang...?"

Kemudian di komentari oleh pemirsa facebook pada kolom komentar akun saya. Chekidot....

Irfan Vandoy bkan itu cranya...

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 15:05

Abdullah Salam El-fath kasikan caranya...?

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 15:07

Irfan Vandoy mugkin u yg lebih faham krna u slalu memberika danbanyak membaca kehidupan sya hya bsa komentar ..

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 15:09

Abdullah Salam El-fath kalau gtu biarlah saya yg memahamkan.

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 15:11

Egho Rum Bakkareng emang kamu bisa??

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 15:47

Irfan Vandoy batu bsa pecah krna apa..?

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 15:54

Egho Rum Bakkareng krn mau pecah.

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 16:38

Marwiah Aisyah Kesempurnaan hanya milik Allah,,tdik ada stupun makhluk di dunia ini luput dri yg nmax salah dn khilaf. Dn selama di dunia ini msh ditegakkan shalat,sunnah2 rasul, maka slama itu pula sya prcya bhwa sanya masih ada org2 yg brgerak dn berbuat sedikit dmi sdikit dmi tgakx agma Allah. Yg bsa qta lkukan adlh sling mendukung dn sling membantu dlm hal kebaikn. Sya hx mrasa miris, jka qta golput brarti hilng lg 1 suara yg hrpnx dgn suara itu bsa trpilih pimpinan yg amanh, tpi akn trjdi sblikx jka qta tdk brusha mndukung saudara2 qta yg brjuang diparlemen. Krn sdikit bxk qta jg sudh tau bgmn prgerkn mreka. Mudhan2n qta smua bisa brsatu untk bsa mnegakkan agama Allah :)

Batal Suka · Balas · 2 · 8 Desember 2015 pukul 17:59

Abdullah Salam El-fath Saya akan mendukung siapa saja jika dalam kampenyenya secara terbuka bahwa ia akan menerapkan syariah dan berusaha untuk menegakkan KHILAFAH. Jika belum ada, maka selama itu juga saya akan memilih mundur.

Suka · Balas · 3 · 8 Desember 2015 pukul 18:27

Abdullah Salam El-fath ada yg berpendapat seperti ini.

Abdullah Salam El-fath tp justru dgn golput justru lbh memberi peluang besar kaum kuffar menguasai negeri ini.

Pertama, pernyataan di atas bukan dalil. dan yang ku takutkan dengan pernyataan tersebut adalah ia menjadi penyebab umat islam terjerumus ke dalam DOSA BESAR dengan memilih pemimpin yg menerapkan aturan selain yg berasal dari ALLAH.
Dan aku takut jika mereka justru akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah karena telah menjerumuskan umat dengan pernyataan di atas.

Marilah berhati-hati wahai hamba yg mendamba ridho dari pencipta.

Suka · Balas · 1 · 8 Desember 2015 pukul 18:29

Egho Rum Bakkareng butuh proses yg panjang menuju ke situ.. pemimpin juga menginginkan yg terbaik untuk negaranya yg tdk melenceng dri ajaran

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 19:07

Abdullah Salam El-fath Namun sayangnya antara pernyataan dan kenyataan selalu berbeda

Suka · Balas · 1 · 8 Desember 2015 pukul 19:08

Egho Rum Bakkareng yg tdk melenceng dri ajaran agama.. 5 tahun menjabat dgn begitu banyak persoalan, apa bisa untuk merubah semuanya dlm jangka waktu 5 tahun. keluham sana sini.. protes sana sini. apa anda mampu melakukannya..

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 19:09

Egho Rum Bakkareng siapa lagi yg memilih pemimpin yg amanah kalau bukan kita, percayalah mereka untuk membangun suatu daerah yg lebih baik dan dukungan dan bantuan masyarakatnya. insya allah akan damai.. selagi kita masih bisa saling mengingatkn..

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 19:18

Abdullah Salam El-fath Semua persolan tersebut muncul dalam sistem Demokrasi saat ini. Jika ingin melihat yg baik dari semua itu. Maka kita harus tegakkan KHILAFAH terlebih dahulu. baru kita dapat melihat bagaimana kinerja kami dengan Syariah Islam.

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 19:33

Irfan Vandoy tinggal tunggu waktu untuk saja sodara karena indonesia masih republik sehingga demokrasi hanya bisa diminimalisir saja itupun kalau masyarakat bersma-sma mau bergotng royong demi bangsa karena mereka msih mencari uang apalagi papua yg bisa menghasilkan uang banyak....
muslim banyak tapi barat tak akan diam seperti dalam kitab mereka "cerdik bagaikan merpati licin bagaikan ular"

#semangat...

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 19:42

Marwiah Aisyah Oh gtu yah? Wah smpai kpan ya. Um,,gni aja siapa tau antum pux usuln clon dri rkn2 antum atw yg antum tahu pasti klw dia jdi pemimpin mka tgaklah khilafah, tafadhal di umumkan, insya Allah kami siap mendukung. Atw mungkin antum sendiri bisa jdi clon,,yg pnting nyata. Gmn, OK kan? ;)

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 20:30

Irfan Vandoy afwan sya masih butuh bnyak belajar dan melawannya pelan2 dlu..

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 20:37

Abdullah Salam El-fath Gubernur dan walkot/bupati itu hanya menjalankan aturan kufur. mereka tdk punya kuasa untuk menegakkan khilafah.

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 20:39

Abdullah Salam El-fath Sebenarnya tdk perlu kami yg harus jadi pemimpin dulu. Kalau memang mereka yg sedang memimpin saat ini memperjuangkan Khilafah. Maka seharusnya sdh menegakkan Khilafah. misalnya bapak ahmad heriyawan. Tapi kelihatannya tidak, sebab sudah mau selesai lagi masa jabatannya, tapi nihil tanda2 khilafah akan ditegakkan. Maaf cuman melihat kenyataan yg ada.

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 20:43

Irfan Vandoy amanah gampang diomongin tpi susah dijalanin trus jga semakin pohon tinggi semakin angin kencang..

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 20:46

Virman Persada Aldany Jujur Salam msh blm bisa ngena di hati soal golput.. kasi pencerahan yg lebih kongkret..

seandainya semua pimpinan seperti bpk Ahmad Heriyawan atau Bima Arya, tentunya lebih berpihak ke kita, ya paling ngga semua perda yg dibuat di zaman2 beliau memihak ke kita.. kalo kader sdh menguasai semua sendi pemerintahan tentunya lebih mudah menegakkan aturan2 sesuai syariah..

Kali ngambil contoh Mursi, sebaliknya bisa ambil contoh Suriah, pemerintahan diambil tetangga sebelah, lebih hancur..

Kalo semua golput, dan pemerintahan diambil mereka.. lalu apa?

Mhn beri pencerahan yg lebih kongkret...

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 22:25

Abdullah Salam El-fath Afwan Abu Aqila, Saya boleh bersyukur dengan cara2 ahmad heryawan dan ustadz bima. Saya kagum sekali dengan mereka. Tapi yg menjadi persoalan adalah pada kepemimpinan mereka, masih banyak bentuk keharaman yang dibiarkan. Dan mereka hanya mampu mengubah sesuatu yg haram menjadi boleh, bukan wajib. Dan itu justru mengakibatkan mereka ikut andil dalam mengubah hukum Allah
Contoh, Shalat itu adalah kewajiban dari Allah. dan semua imam mazhab bersepakat wajib hukumnya untuk memberi hukuman kepada setiap muslim yg tidak melaksanakan shalat. Dan hukum yang paling rendah menurut sebagian imam mazhab adalah dipenjara hingga orang yg tidak shalat tersebut mau melaksanakan shalat. itu adalah hukum yg paling rendah. sedangkan hukuman yg paling berat yg bisa dikenakan oleh mereka adalah dibunuh. Dan hal itu sebagaimana yg pernah dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar As-Siddiq.

Di jawa barat juga ada banyak tempat pelacuran, MIRAS begitu mudah didapatkan, Kaum Homo ribuan orang, Aborsi berhamburan karena ZINA begitu marak.

Semua itu tetap ada walau telah dipimpin oleh pak ahmad heriawan. Maksudnya hal itu dibolehkan,mengapa saya katakan tetap dibolehkan..?! sebab hal itu tidak bisa ditindak selaku seorang kepala daerah yg tengah menjabat. Mengapa beliau tidak bisa lakukan perubahan...? karena seorang gubernur atau walikota, mereka harus terikat oleh Undang2 yg ada saat ini. Dan memang sebenarnya seorang gubernur atau walikota hanyalah perpanjangan tangan dari presiden dan DPR.

Jadi, memilih untuk golput itu semata karena tidak ingin mengangkat pemimpin yg akan tetap membiarkan kemaksiatan berlangsung. Sebab hal itu akan tetap mendatangkan dosa pada pemilihnya.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 6:17

Virman Persada Aldany Wah wah.. saya yakin pak Heriawan tidak membiarkan.. kalo msh ada berarti itu sdh oknum, bukan salah pak Heriawan lagi..

Nah sdh disebut perpanjangan tangan DPR dan Presiden.. kan ada juga pemilihan DPR dan Presiden, pas momen itu kalo kita juga golput.. ya org lain lg yg bakal ngisi kursi DPR dan Presiden.. tambah runyam lagi..

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 22:16

Abdullah Salam El-fath Sebenarnya kalau mau berbicara mengenai MIRAS. Kita cukup melihat yg ada di Cafe2 atau d tmpat DUGEM. Maka kita akan mudah mendapatkannya. Dan adapun terkait MIRAS yang dilarang, itu hanya MIRAS yg tdk punya label. Tapi jika punya label seperti Bir Bintang, Anggur dan sebagainya itu masih diperjualbelikan. Knapa hal itu masih diperjual belikan...?! karena industri itu bayar pajak. Jadi industri itu tetap ada karena dibolehkan oleh UU. Dan pak ahmad ya tidak bisa mengganggu gugat mengenai hal itu. Boleh Abu Aqila buktikan dengan cara mensearching di Google, apakah Jawa Barat itu telah bebas MIRAS. Jadi bukan semata terkait dengan oknum. itu saya kita yg penting untung diperhatikan. itu baru 1 kasus. kita belum bicara mengenai tingkat aborsinya. tingkat generasinya yg sudah tidak perawannya. Dan macam2 lah. Setahu saya Prestasi pak ahmad heriyawan itu baru terkait pembangunan fisiknya, saya belum dapat info mengenai pembangunan non fisiknya. Dan kalau cuman terkait pembangunan fisik, saya kira semuanya juga bisa. karena ia hanya terkait dengan Budgetnya.

Tapi susah memang jika kita berbicara mengenai orang, sebab yg lebih ku sorot itu mengenai aturan.

Saya termasuk orang yg lebih suka berbicara mengenai dalil sebuah perbuatan daripada hanya melihat kondisi yg ada. Sebab jika kita merujuk pada kondisi semata, maka kita tidak akan pernah mengalami perubahan.

Mungkin abu Aqila pernah membaca trkait Partai FIS di aljazair. Partai itu dengan lantang berbicara ingin menegakkan KHILAFAH di sana. Dan mereka telah memenangkan kursi Parlemen sebanyak 82% kursi parlemen mereka kuasai. Tapi apalah daya, Amerika mampu menggerakkan Para Militer di Al Jazair lalu menumbangkan Partai FIS tersebut. Mengapa mereka tumbang...? Mereka ditumbangkan karena menang pemilu dan ingin menerapkan Syariat Islam.

Dari kejadian tersebut seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi kaum muslimin untuk tidak menggunakan cara yg sama.

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 8:25

Abdullah Salam El-fath Dan karena memang cara tersebut tidak pernah di contohkan oleh Rasul dalam membentuk sebuah negara islam di madinah.

Itu kalau memang berniat ingin membntuk sebuah negara Islam di Indonesia dan di seluruh dunia.

Tapi kalau tidak, maka masuklah di parlemen. Sehingga hasilnya seperti pernyataan seorang Fahri Hamzah, bahwa PKS tidak akan menuntut penerapan Syariat Islam di Negeri ini.

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 8:30

Abdullah Salam El-fath Satu hal lagi yg menurut saya perlu difahami, bahwa selama kita masih menggunakan sistem yg ada saat ini. Maka selama itu pula kita akan tetap berada di bawah kendali kaum kafir. Karena itulah yg menjadi tujuan mereka saya kira, yakni menggiring kita untuk masuk ke dalam ranjau yg mereka telah desain ini.

Dan sesungguhnya orang yahudi dan nasrani itu tidak akan pernah ridho terhadap mu sampai kita mau mengikuti Millah atau segala bentuk desain mereka. Wallahu a'lam...

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 8:59

Tulis balasan...

Irfan Vandoy ya betul kata virman ....
jdi jgan anggap suara itu emas yg harus perlu di byar mahal atau pun kyak anak kecil mengeluh krna tdak di penuhi keinginannya....
coba kita membaca kehidupan di indonesia ini moral remaja bangsa yg hrus kta rubah pelan2 bkan mengeluh karena kepala tdak berjalan dngan baik...

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 22:46

Virman Persada Aldany Kak Salam sdh tidur kah.. sy mencoba memahami alur pemikiran kak Salam dan HT.. makanya butuh penjelasan yg kongkrit2 saja..

Soal pelacuran yg kak Salam juga bahas, Alhamdulillah warga kota Surabaya memilih bu Risma yg berhasil menutup lokalisasi pelacuran terbesar di Asia Tenggara..

Sy msh cenderung ke kaedah kalo tidak bisa ambil semua, jangan tinggalkan semua..

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 22:56

Abdullah Salam El-fath Sebenarnya berbicara tentang pelacuran di surabaya. yang di tutup itu cuman doli. bukan semuanya. Dan buktinya adalah para pelacur yg dari doli tersebut berpindah tempat.

Jika kita mengambil kaidah tersebut, maka itu sebenarnya kaidah yg justru bertentangan dengan ajaran Rasul. Mengapa demikian, karena Rasul ketika ditawarkan kekuasaan oleh para pemimpin makkah, beliau tetap menolaknya. padahal jika kita fikir dengan logika, beliau bisa mengambilnya untuk menerapkan sebagian atau keseluruhan syariat. tapi mengapa tidak beliau lakukan...?? karena beliau tahu bahwa sistemnya bukan sistem Islam. sehingga tidak bisa diterapkan syariat secara keseluruhan. Saya hanya mengikuti apa yg ku fahami dari perbuatan Rasul. Wallahu a'lam

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 6:27

Virman Persada Aldany Terima kasih tanggapannya Salam..

Kalo pelacur pindah tempat sdh bukan salah bu Risma lagi..

Mhn maaf Salam, dlm kerangka golput, kalo kita golput, tetangga sebelah bakal menguasai pemerintahan, menguasai militer, seperti di Suriah..
Terus solusi nya apa? Saya hanya kepikiran itu.. fokus kesitu dulu

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 22:10

Abdullah Salam El-fath Para Militer saat telah banyak yg memahami bahwa Solusi terbaik untuk bangsa ini adalah dengan diterapkan Syariat Islam. Itu sebagaimanan dikatakan oleh Seorang Purn. Jendral Yos Sudarto. Tapi mereka itu hanya menunggu umat untuk mendukung HT agar mau menegakkan KHILAFAH. hanya itu. Karena memang setiap HT berkunjung kepada mereka, mereka sudah faham bahwa apa yg menjadi penyebab bangsa ini rusak. Mereka tahu itu. cuman umat yg sedang ditunggu saat ini.

Adapun berbicara mengenai tugas Risma. Dalam ilmu kepemimpinan, setahu ku seorang pemimpin tidak punya hak untuk mengatakan bahwa jika tempat pelacuran sudah pindah tempat, lalu kemudian ia terbebas dari tugas. Setahu ku bukan begitu. Tapi setahu ku, selama sesuatu yg dianggap rusak tersebut masih berada di wilayah kekuasaannya. mka itu menjadi kewajiban bagi pemimpin tersebut untuk menyelesaikannya. Oleh sebab itulah, mengapa dikatakan oleh Rasul bahwa seorang pemimpin itu adalah pengurus rakyatnya. Dan apabila rakyatnya masih ada yg belum tuntas pengurusannya, maka ia tetap menjadi kewajiban baginya.

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 8:40

Abdullah Salam El-fath Solusi yg bisa dilakukan saat ini oleh kita adalah menggerakkan masyarakat untuk mendukung Gerakan yg ingin menerapkan aturan Islam.

Mungkin ia terlihat lama, tidak praktis. Tapi demikianlah Rasul dalam mengajarkan kepada kita tentang metode untuk membangun sebuah bangsa yg menerapkan syariat Islam secara utuh tanpa campur tangan sistem kafir.

Lihatlah Rasul ketika menolak tawaran kekuasaan dari kaum kafir. dan lihatlah caranya dalam membentuk sebuah Entitas Negara yg menerapkan Islam secara menyeluruh di madinah.

Padahal jika beliau mau berfikir untuk menerapkan Islam setengah2 walau belum menyeluruh. Maka beliau tidak perlu menolak tawaran tersebut untuk menjadi penguasa di Makkah.

Dari uraian tersebut, maka cukuplah kiranya bagi kaum muslimin atas apa yg telah diajarkan oleh Rasulnya Muhammad bin Abdullah Saw. Wallahu a'lam..

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 8:49

Virman Persada Aldany Terima kasih Salam penjelasannya.. msh banyak sebenarnya pertanyaan2 yg bergetayangan di pikiranku..

Soal bu Risma, kayanya kita tdk sependapat..

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 14:57

Abdullah Salam El-fath Santai saja. tugas ku hanya menyampaikan apa yg menurut ku perlu ku sampaikan. Oke Bos....Siap2 shalat ashar dulu.

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 15:08

Virman Persada Aldany Siyap.. titip salam buat jamaah disana..

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 15:09

Abdullah Salam El-fath hehehe....sama pa haji dan mertuanya pa arman.

Suka · Balas · 10 Desember 2015 pukul 15:10

Tulis balasan...

Ardiansyah Yp Melihat kasus yg ada,, kita perlu adanya perubahan yg hakiki,, yakni perubahan Islam.

Dlm Islam tdk menganjurkan kita tuk setengah² dlm menjalankannya,,,
Namun harus kaffah (lihat Al-Baqarah : 208)

Dlm pemilihan bupati besok,, adalah gambaran sbuah potret kecil yg mengandung unsur keharaman.

Pertama ia tdk sesuai dgn apa yg dilakukan oleh Rasulullah,, bahwa rasulullah sbagai kpala negara dahulu memilih bupati/wali secara aklamasi atw beliau menunjuk scra langsung.

Yg kedua Haram memilih pemimpin yg tdk mau mnerapkan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Allah aja dilawan dgn cara menolak aturannya,, bagaimna dgn kita yg hanya sebagai rakyat?????

Suka · Balas · 2 · 8 Desember 2015 pukul 23:07

Virman Persada Aldany Terima kasih tanggapannya mas..semua yg mas sampaikan benar..

Tapi bagaimana caranya?
Yg kongkrit aja jawabannya, diantara bbrp calon ada yg kita ketahui pro syariat, kalo kita semua golput, tambah bermasalah kitanya..
Jd menurut saya tdk bijak kalo kita golput..

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 23:10

Virman Persada Aldany

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 23:13

Abdullah Salam El-fath Namun sayangnya umat tidak hanya butuh pemimpin yg alim dan jujur. Tapi umat sangat membutuhkan pemimpin yg amanah untuk menjalankan syariat secara menyeluruh. dan hal itu adalah kemustahilan untuk ditemukan di dalam sistem yang didesain oleh kaum kufur. Wallahu a'lam...

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 6:30

Tulis balasan...

Ardiansyah Yp Dengan adanya golput,,
1. Kita telah terlepas dri dosa untuk mndukung naiknya pejabat yg akn melawan Allah (tdk mnerapkan aturan Islam)

2. Kita telah berpartisipasi dlm penolakan penerapan hukum kufur.

3. Kita memberikan respon kpda masyarakat dan pemerintah,, bahwa pemilu adalah cara busuk yg sdh gk laku lagi ditengah-tengah masyarakat.

4. Golput harus disertai alasan,,
Dmna ktika kita menolak sesuatu,, mka kita eajib memberikan solusi, yakni Islam.

Kita ketahui bahwa Islam adalah agama yg smpurna yg dtangnya dari sang maha pencipta yakni Allah SWT.
Dan Islam bkn hanya ibadah ritual doang, melainkan mengatur sgala Aspek kehidupan dari kita hidup hingga mati Islam telah mengatur itu smua.

Baik pemerintah pun sdh diatur dlm Islam, krna Al-Qur'an adalah petunjuk bagi seluruh umat manusia.

5. Lebih jelasnya, yuk kita kaji Islam bersama-sama,,,
Klw bsa brsma yg ahlinya,, bsa ktemu langsung dgn syabab Ht terdekat di kota anda.
Beramal ma'ruf nahi munkar adalah kewajiban Umat Islam.

Wallahu 'alam.

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 23:26

Virman Persada Aldany Terima kasih akh..
Yg no 1, justru kita wajib milih utk menghindari naiknya pejabat yg tdk mendukung aturan Islam..

Pejabat itu naik ketika semua aturan tdk menerapkan syariat.. bukan salah dia donk krn bukan dia yg buat.. kemudian dia pelan2 membuat aturan yg sesuai/pro syariat, menutup pelacuran (bu Risma Surabaya), melarang miras, surat edaran sholat tepat waktu dan di masjid (Bima Arya Bogor), dll..

Nah kalo kita golput, bisa jadi aturan2 yg sdh pro malah kembali lagi kontra syariat..

Mhn maaf yah akh, no offense.. diskusi aja

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 23:36

Ardiansyah Yp Yg dimaksud tdk mnerapkan Islam dlm poin 1 itu adalah calon bupati dri kalangan muslim maupun non muslim saat ini...

Tdk akn pernah terap syariat Islam scara kaffah dlm sebuah sistem yg dinamakan Demokrasi.

Krna dlm sistem Demokrasi otoritas pembuat hukum adalah manusia, dan itu bertentangan dgn Islam yg sbenarnya pembuat hukum adalah Allah.

Disini problemnya adalah umat.

Pertanyaan yg antum harus jawab
Knp mereka terus mendukung sistem dan aturan kufur buatan manusia,, knpa tdk mau menerapkan Islam scara kaffah pdahal Islam adalah mayoritas di negri tercinta ini??

Suka · Balas · 8 Desember 2015 pukul 23:55

Virman Persada Aldany Mhn maaf mas.. diskusinya jadi melebar.. semua yg mas sampaikan benar..

Tp sy dr awal hanya membahas masalah golput dan apa yg terjadi kalo semua org Islam golput..

Kalo jawab pertanyaan mas jd panjang lebar lagi

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 0:03

Virman Persada Aldany Abdullah Salam El-fath yg paling ganteng di Graha Asri .. kalo bangun kita japrian aja yah.. saya mhn dibimbing lagi

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 0:08

Marwiah Aisyah Lah dripd hanya teriak2 tpi gk ada realisasi atw fakta perubhn. Klw dianggap golput itu spy trhndr dri dosa bsr krn bsa mnjgah naikx pmimpin2 kufur, knp bukn dri saudara2 sja yg jd pemimpin,skiranx itu kn akn mudh tgakkan khilfh,krn klian yg paling pham btul bgmn crax,iya kn? So ayomi spy lbh mudh klian tntukn clon pemimpin kmudian insya Allah kmi siap mndukung org2 yg maju kedpn yg komit dgn syariat,yg tntunya paling bnar di mata kalian.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 1:52

Abdullah Salam El-fath Saya fikir yg teman2 takutkan pointnya cuman 1. yaitu takut akan dipimpin oleh orang kafir.

Allah memang melarang kaum muslimin dipimpin oleh orang kafir. Dan itu kewajiban kaum muslimin untuk menaati.

Tapi pertanyaannya adalah, mengapa orang kafir saat ini bisa dengan bebas bermain dan berupaya untuk menghilangkan kepemimpinan kaum kaum muslim...??!

Jawabannya hanya 1. Karena sistem hari ini adalah sistemnya kaum kafir. bukan sistemnya kaum muslim. Jadi, yang menjadi fokus kita seharusnya adalah menghilangkan sistem yg ada saat ini. Dan salah 1 jalannya adalah dengan golput. Namun bukan hanya sampai disitu kita berusaha, tapi kita juga harus menggerakkan masyarakat muslim untuk segera membangun sistemnya sendiri.

1 hal yg menurut saya ibu marwiyah perlu sadari saya kira, bahwa kekuasaan yg riil itu ada ditangan para pemilik kekuatan. yakni para jendral yang ada saat ini. Sedangkan para jendral mengatakan kepada Hizbut Tahrir bahwa mereka siap menegakkan KHILAFAH, yang penting umat juga telah mau untuk menegakkan KHILAFAH. Tapi jika umat masih memelih sistem yang ada saat ini, maka mereka akan tetap mengamankan. karena tugas mereka itu hanyalah menjaga keamanan rakyat.

Oleh sebab itulah kami selalu menyampaikan kepada masyarakat untuk segera meninggalkan sistem kufur ini. dan bersegera untuk menegakkan KHILAFAH.

Dan 1 lagi bu', hati-hatilah untuk mengatakan kepada kami bahwa kami hanya ngomong dan berteriak-teriak. Mengapa saya mengatakan untuk hati- hati. Karena saya kuatir itu akan menyakiti Rasulullah. Sebab Rasul dalam menegakkan Negara Islam Madinah, yang beliau lakukan adalah dengan berdakwah. bukan dengan menjadi KEPALA DAERAH terlebih dahulu. Tapi setelah Islam tegak di madinah. Barulah beliau menjadi kepala Negara.

Jadi hati-hati bu', itu kalau memang merasa butuh terhadap Syafaat Rasul di akhirat kelak. Oke mi...

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 5:51

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

wallahu a'lam....ana hanya takut dipimpin oleh orang kafir....seperti di jakarta...semua urusan muslim dipersulit....naaf klo kurang berkenan atas comen ana

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 6:44

Abdullah Salam El-fath Pemimpin muslim yg menerapkan aturan kufur tetap berdosa jika dipilih. Saya hanya takut dipimpin oleh orang kafir dan sistem nya

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 6:48

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

betul bang....contoh sederhana...deket rumah ada gereja yg jaman pemimpin dulu walaupun gak bemer tpi ijin tuh gereja gak keluar ...sekarang yg nasrani mudah banget .....kuraban waktu sama yg muslim walaupun yg gitu boleh dilakukan dimana2....sekarang yg nasrani dipersulit.......jangan sampai yg memimpin kita orang kafir.....siapa yg gak mau dipimpin oleh pemimpin yg muslim dan menegakan hukum islam..... susah cari nya....yg baik. soleh.jujur dibenci di indo....yg ditakutkan dipimpin oleh orang non muslim yg akan memersulit ibadah kita....

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 6:54

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

maaf ya bank...klo comen ana kurang berkenan...maaf

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 6:54

Abdullah Salam El-fath Kita menyandarkan pendapat kita hanya karena ingin mendapatkan kenyamanan dalam beribadah semata. Dan hanya alasan itu anda membiarkan aturan kufur tetap menjajah.

Kita terlalu terpedaya oleh pemikiran kita sendiri.

Rasul tidak pernah takut ibadahnya terganggu oleh kaum kafir. padahal ia sering ditawari kekuasaan oleh kaum kafir. Seandainya hanya karena alasan agar ibadahnya tidak terganggu oleh orang kafir, mengapa ia tidak mengambil saja kekuasaan yg ia ditawari tersebut. Padahal dengan kekuasaan itu ia dapat bergerak bebas. Tapi mengapa beliau justru menolaknya...??! yakni semata-mata karena beliau ingin mengajarkan pada kita tidak ada kompromi pada aturan kufur. Hatta itu berkonsekuensi siksa dan pemboikotan yg bertubi-tubi.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:02

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

ya ana hargai perbedaan antum....

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:04

Abdullah Salam El-fath Biarlah Allah menjadi saksi atas pendapat kita masing2.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:05

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

ana yakin antum juga menginginkan yg terbaik untuk agama ini....yg bisa ana bilang terakhir seberapa banyak dalih apapun kita mungkin kanya akan memperjauh perasudaraan saja....maaf kan ana apabila ana menyinggung atas chat ana

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:08

Abdullah Salam El-fath Persaudaraan itu akn semakin menjauh jika sebagian dari kita lari dari dalil2 wahyu.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:09

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

kita mau saling mehujat kah?..... ana hanya ingin meminta maaf klo comen ana kurang berkenan....takut perasudaran hilang gara2 ini..... banyak diluar islam suka dengan keadaan seperti ini.
.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:11

Abdullah Salam El-fath Saya bukan penghujat. saya hanya menyampaikan apa yg dapat dicerna oleh akal.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:12

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

emmmm....apa maksud antum. ana gak punya akal..... ana punya dalih yg kuat dari beberapa ulama tentang yg disampaikan ana...... apa kurang klo ana meminta maaf tentang comen ana.....dari pada ada perselisihan....soalnya ana mulai terpancing ......maaf sekali lagi.....ana lebih mementingkan persaudaran.......ana klo ada khalifah yg menegakan hukum islam ya mau...ngapain demokrasi buatan kafir dan membuat kita kafir

Suka · Balas · 1 · 9 Desember 2015 pukul 7:15

Abdullah Salam El-fath Islam tidak mmbutuhkan dalih. Islam hanya membutuhkan dalil.

Saya tdk mengetakan anda tdk punya akal. saya hanya menyampaikan sesuatu yg masuk akal

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:17

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

ya...maaf....mau apa lgi kita sepakat untuk tidak sepakat....terima kasih atas sharing nyaaa...

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:19

Abdullah Salam El-fath Saya suka dengan stetmen terakhir. tapi ia hanya akan menjadi pendapat selama ia tdk disebarluaskan.
Islam tdk membutuhkan orang yg tahu namun tdk menyebarkan apa yg ia tahu.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:19

Abdul Mugni · 58 teman yang sama

orang yg gak berilmu seharusnya diam. agar tidak kejadian perpecahan......

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:21

Abdullah Salam El-fath itu saya sepakat. Maka berbicaralah dengan dasar, daripada hanya membuang pendapat yg tidak diterima akal.

Suka · Balas · 9 Desember 2015 pukul 7:24