Sabtu, 21 Januari 2017

MEMAHAMI MAKNA DURHAKA YANG SEBENARNYA.

Seorang anak yang memahami ISLAM, ia tidak akan parnah durhaka kepada kedua orang tuanya. Tapi ketika sang orang tua memaksanya agar ia berbuat yang justru mendatangkan kemurkaan dari Allah, maka sang anak tidak akan pernah menaati apa yang diingin oleh keduanya.

Karena durhaka itu adalah jika apa yang orang tua perintah sama dengan yang dimaui Allah, tapi jika berbeda, maka sang anak hanya berkewajiban menaati yang diperintahkan oleh Allah.

Kata durhaka atau ingkar terhadap orang tua adalah bagian dari ajaran Allah yang dilarang, dan para orang tua seharusnya tahu soal itu. Karena itu adalah bagian dari perintah Allah, maka para orang tua tidak bisa membenturkan kewajiban taat pada perintah Allah dan keinginan mereka.

Mungkin benar jika sang anak selama ini hidupnya ditanggung oleh orang tuanya. Tapi orang tua juga seharusnya tahu, bahwa rezeki yang telah mereka berikan kepada sang anak adalah semua datangnya dari Allah.

Iya, itu adalah jerih payah orang tua, tapi mereka harus menyadari bahwa tak akan pernah mereka mampu menggerakkan kaki mereka selangkah pun tanpa nikmat kesehatan, nikmat nafas, dan nikmat hidup yang Allah berikan kepada mereka,

Tapi jika hal itu tidak disadari oleh para orang tua, maka sama saja mereka telah durhaka kepada Allah. Dan tidak ada kedurhakaan yang paling besar kecuali bersikap durhaka kepada segala apa yang telah diberikan oleh Allah.

Para anak dimana pun mereka berada, kewajiban mereka adalah tetap berlaku baik dan taat pada kedua orang tuanya. Dan hal itu harus terus menerus mereka lakukan selama tidak bertentangan dengan perintah Allah.

Para orang tua seharusnya tidak gegabah dalam memvonis anak-anak mereka dengan doa-doa yang jelek yang muncul dari lisan mereka. Karena itu hanya akan menjadikan hati mereka keras dan semakin jauh dari kebenaran yang diketahui oleh anak-anak mereka.

Seharusnya para orang tua menyadari, bahwa semakin banyak belajar anak-anak mereka, maka para anak itu akan semakin jauh berbeda pemahamannya dari para orang tuanya. Dan mereka akan mengikuti apa yang telah mereka pahami tersebut. Sedangkan para orang tua tidak boleh memaksa agar anak-anak yang telah memiliki pengetahuan yang berbeda itu harus sama dengan mereka.

Apalah artinya para orang tua menyuruh anak-anak mereka mempelajari ilmu sebanyak-banyaknya, jika ternyata para anak itu pada akhirnya dipaksa agar sama dengan pemahaman yang dimiliki oleh orang tua mereka. TIDAK MASUK AKAL.

Dunia saat ini dipenuhi oleh fitnah, dan media-media yang masuk di dalam rumah setiap masyarakat saat ini adalah para pembawa informasi yang membodohi masyarakat. Maka jika ada orang tua yang memaksa anaknya untuk mengikuti dirinya hanya karena menonton apa yang diberitakan oleh media, berarti itu sama saja mengajak anak-anak tersebut agar mengikuti keinginan media-media SAMPAH tersebut.

Selain itu, hal yang perlu diketahui oleh para orang tua yang hingga kini masih menanggung biaya pendidikan para anak mereka ialah, bahwa setiap uang yang mereka keluarkan untuk biaya tersebut adalah bagian dari kewajiban mereka selama anak-anak itu belum dewasa. Atau jika dikira-kira, maka kewajiban itu selama anak-anak mereka tersebut bersekolah TK hingga SMA. Ketika mereka kuliah, maka itu bukan lagi kewajiban bagi mereka, tapi menjadi sedekah bagi mereka jika masih mendanai biaya pendidikan anak-anak mereka.

Tapi jika ada orang tua yang berkata bahwa ia menyesal atas apa yang telah ia berikan kepada anak-anaknya selama kuliah, maka sedekah yang tadinya berbuah pahala justru menjadi sia-sia dan akan hilang tanpa sisa. Ibarat debu yang berada di atas batu licin yang secepat kilat ia menghilang sebab tersirami oleh hujan. BERSIH DAN TIDAK MENINGGALKAN BEKAS.

Maka perhatikanlah hal-hal tersebut di atas wahai para orang tua, apalagi jika selama ini anda semua menginginkan ingin bertemu dengan Rasulullah di akhirat sana, dan berharap agar setiap amal kebaikan anda menjadi penyebab datangnya ridho dari Allah. Tapi ketika anda justru menghalangi anak-anak anda untuk melakukan apa yang mereka yakini sebagai kebenaran dan itu sama sekali tidak bertentangan dengan perintah Allah dan tidak bertentangan dengan-Nya, maka kami justru kuatir itu menjadi penyebab anda semua tidak memperoleh apa yang anda inginkan dari ALLAH SWT.

Wallahu a'lam bi ash-showab...
Saudaramu, Salam el-Fath.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar