Tokoh besarnya HTI adalah Taqiyuddin an-Nabhani. Tapi ISLAM yang dibesarkan HTI. Bukan An-Nabhaninya. Mengapa..?
Itulah wujud nyata ISLAM yang dikaji di HTI. Bukan pendirinya yang dikultuskan, tapi ISLAM-nya. Biarlah orang lain mencari tahu sendiri siapa pendiri Hizbut Tahrir. Aktivis HTI cukup menyampaikan apa itu ajaran ISLAM yang hakiki. Jadi, tidak heran kalau tidak banyak orang yang mengenal pendiri Hizbut Tahrir, tapi mengenal HTI. Dan mereka bukan mengenal HTI karena organisasinya, tapi karena ISLAM yang dibawanya. Karena HTI membawa ISLAM, maka orang mencari tahu apa dan siapa itu HTI.
Sebagaimana ketika di awal Rasul membawa ISLAM. Dunia belum mengenalnya, tapi orang sudah bertanya-tanya tentang ajaran yang dibawanya. Dan karena ajaran itulah, orang mencari tahu siapa pembawanya. Baru ketemulah dengan jawaban, Muhammad bin Abdullah sang utusan Allah.
Seperti Raja Romawi, Hiraklius, ketika dikirimi surat ajakan masuk Islam. Setelah dibaca isi ajaran yang ada di dalam surat tersebut, baru Hiraklius mencari tahu, siapa itu Muhammad. Jadi bukan karena ketokohannya, tapi karena ajarannya yang membuat ia dikenal sepanjang masa. Itulah yang dicontoh oleh Taqiyuddin an-Nabhani saat mendirikan dan menyebarkan ide Khilafah Islamnya.
Ia terkenal oleh pemimpin-pemimpin dunia di masanya melalui ide Khilafah yang dibawanya. Dan itu telah menggentarkan hati mereka sehingga kerajaan Inggris pun menawarkan sebesar-besarnya harta yang diinginkannya, dengan syarat Imam Taqiyuddin bersedia meninggalkan dakwahnya. Tapi itulah beliau Taqiyuddin an-Nabhani, sekali lagi karena ia mencontoh sang teladan sepanjang masa, Nabi Muhammad Rasulullah Shollahu 'alaihi wa Sallam.
Beliau rela menolak tawaran harta yang begitu besar dari kerajaan Inggris. Sambil mengambil sebiji tomat dan menunjukkannya kepada seorang Jendral utusan kerajaan Inggris lalu berkata : "Cukuplah ini bagiku untuk tetap bertahan dan terus menyebarkan dakwah ini." Dan dari sikapnya yang teguh itulah sehingga menjadi buronan penguasa-penguasa negara, sampai beberapa kali mendekam dalam penjara dan memperoleh siksaan yang begitu menyakitkan.
Itulah sang teladan abad 20, sosok manusia yang memperlihatkan sebuah karakter Rasul kepada seluruh umat manusia lebih dekat dan lebih nyata pada diri beliau setelah 13 abad umat manusia ditinggal oleh Rasul.
Saat ini orang tidak banyak mengenal sosok beliau, kebanyakan orang hanya mengenal Hizbut Tahrir dan Khilafah Islam yang dibawanya, kecuali para peneliti, akademisi dan kaum intelektual yang ingin mengetahui organisasi paling besar di sejagad alam ini. Dan hal itu juga dikarenakan para aktivis Hizbut Tahrir tidak terlalu masif memperkenalkan sosok sang teladan abad 20 itu. Karena tidak semua orang suka mendengarkan kisah tentang beliau.
Tapi biarlah beliau menjadi manusia yang paling bahagia di akhirat sana. Karena telah mencetuskan Hizbut Tahrir dengan ide-ide pemikiran yang bisa menumbangkan semua bentuk pemikiran yang ada di seluruh dunia ini. Yang menjadikan ISLAM sebagaimana yang pernah dilisani Rasul, "Islam itu tinggi, dan tidak ada yang sebanding dengannya"
Dalam kancah pemikiran global, Hizbut Tahrir telah berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi paling disegani dalam bidang pemikiran dan dalam konsep perubahan sosial. Sampai negara-negara kapitalis pun dibuat gentar olehnya, dan hal itu dibuktikan dengan banyaknya pelarangan aktivitas Hizb oleh penguasa-penguasa eropa-barat dan antek-anteknya karena sudah tidak mampu lagi menghadapi ide-ide yang diembannya.
Para Profesor telah diutus untuk menggulingkan ide-ide Hizbut Tahrir, tapi sayangnya justru ide-ide para Profesor itu yang berhasil ditumbangkan oleh Hizbut Tahrir. Karena sudah tidak mampu menghadapi Hizbut Tahrir, para penguasa negeri-negeri Muslim yang menerapkan Demokrasi-Kapotalisme dan Eropa-Barat, menggunakan tangan besi (kebijakan kekuasaan) yang mereka miliki untuk menyiksa dan melarang aktivitas Hizbut Tahrir.
Persis sama dengan apa yang telah dilakukan oleh penguasa-penguasa Quraish ketika menghadapi ide-ide yang diemban oleh Rasul dan para sahabat. Karena sudah tidak mampu melawan ajaran Rasul yang begitu kuat, dan setelah tawaran Harta, Tahta, Wanita ditolak, para pemimpin Quraish pun memboikot Rasul dan para sahabat melalui kebijakan mereka. Karena pemboikotan juga gagal, maka penyiksaan pun dilakukan, para sahabat disiksa sampai ada yang mengalami kematian. Dari sana kita mengenal Sumayyah sebagai wanita pertama dalam ISLAM yang menjadi syuhada' (mati syahid).
Begitulah apa yang juga dialami oleh Hizbut Tahrir di seluruh dunia saat ini. Setelah berbagai tawaran ditolak, perang pemikiran dilakukan melalui forum-forum dialog dan seminar yang menyebabkan pemikiran dan konsep mereka terkalahkan, kemudian pelarangan-pelarangan (boikot) aktivitas yang dilakukan oleh Hizb, maka pembunuhan pun dilakukan.
Di seluruh dunia, aktivis-aktivis Hizbut Tahrir telah ditangkap dan dibunuh secara membabi buta. Dan semuanya terjadi hanya karena mereka menyampaikan kebenaran ISLAM. Dan hingga kini, terutama di timur tengah, Hizbut Tahrir terus dilarang beraktivitas dan para aktivisnya banyak yang masih mendekam di dalam penjara. Bahkan seorang Juru Bicara Hizbut Tahrir Pakistan, Naved Butt, hingga kini tidak diketahui di mana rimbanya pasca aksi penangkapan yang dilakukan terhadapnya oleh penguasa tirani Pakistan.
Sedangkan di Indonesia, walau tidak ada aturan khusus yang diberlakukan untuk melarang Hizbut Tahrir dan aktivitasnya, tapi upaya pelarangan dan pemboikotan terus dilakukan oleh penguasa dan antek-anteknya.
Sebagai contoh, Gelora Bung Karno hampir gagal dipakai untuk Konferensi Khilafah Internasional, karena adanya desakan dari Amerika kepada pemerintah Indonesia. Tapi dengan izin Allah, aksi tersebut tetap sukses dilaksanakan walau Hizbut Tahrir harus membayar mahal. Kemudian dari aksi tersebut, muncullah ultimatum agar Gelora Bung Karno tidak boleh lagi digunakan oleh Hizbut Tahrir.
Tahun 2013, Hizbut Tahrir mengadakan Muktamar Khilafah di Gelora Bung Karno, dan hal itu harus melalui proses panjang hingga datang pertolongan Allah dan membuat Muktamar Khilafah bisa dilaksanakan di Gelora. Tapi setelah Mukatamar 2013 dilaksanakan, pihak yang memberi izin pun dicopot dari jabatannya. Dan Alhamdulillah, yang dicopot justru tidak menyesali perbuatan yang telah ia lakukan. Mungkin karena ia menganggap bahwa itu adalah perbuatan yang benar.
TVRI meliput aksi Muktamar Khilafah tersebut. Dan menyiarkannya ulang selama 1 jam pasca 1 hari berlangsungnya acara. Tapi setelah menayangkan ulang, pimpinan TVRI juga dicopot dari jabatannya, dan stasiun TVRI memperoleh sangsi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Itulah sedikit contoh pemboikotan yang dilakukan penguasa dalam skala nasional. Sedangkan di daerah dan di kampus-kampus, Hizbut Tahrir juga terus memperoleh tekanan. Dan hal itu dilakukan hanya karena semata-mata HTI menyampaikan kebenaran ISLAM.
Hizbut Tahrir terus dikenal dengan berbagai macam aksi simpatiknya, serta ide Syariah dan Khilafah yang diembannya.
HTI tidak anarkis, tapi ditakuti dalam hal ideologi. Dan anehnya, orang takut terhadap ajaran yang diembanya, tapi masyarakat merasa damai dan nyaman berada di dekat para aktivisnya.
Murah senyum, suka memberi salam, bersahabat, suka menolong, tidak suka bicara kotor, dan macam-macam. Persis para sahabat Rasul pada awal mula penyebaran ISLAM.
Ada sebagian pemudanya yang kurang santun dan sopan, ada pula yang belum menjalankan syariat. Tapi itu dimaklumi, mereka baru belajar. Dan insya Allah mereka akan menjadi generasi ISLAM yang cerdas dan taat seiring intensifnya mereka mengkaji ISLAM.
Konsep-konsep yang ditawarkan oleh HTI pun mudah dipahami, bahkan supir angkot dan tukang ojek pun bisa faham lalu sebagian ikut mengkaji ISLAM di Hizbut Tahrir.
Mengapa...?
Karena ISLAM memang mudah dipahami, dan tujuannya adalah sebagai petunjuk hidup (hidayah). Bagaimana mungkin ISLAM akan menjadi petunjuk jika tidak dipahami oleh manusia.
Dan itulah yang hingga kini terus menerus disampaikan oleh Hizbut Tahrir. Dan hal itu akan terus menerus disosialisasikan oleh Hizbut Tahrir hingga datangnya Hari Kiamat. Mengapa bukan sampai tegaknya Khilafah Islam..?
Karena ISLAM adalah pedoman hidup hingga alam raya ini hancur sehancur-hancurnya (Kiamat).
Bukan Pendiri dan HTI-nya yang diutamakan, tapi ISLAM-nya. Maka tidak
heran jika tidak ada dalam kamus HTI tentang fanatik mazhab atau
golongan (ashobiyah). Pelarangan agar aktivis HTI tidak ashobiyah, itu
baru ADA.
Wallahu a'lam bi as-showab...
By: Salam el-Fath
By: Salam el-Fath
Tidak ada komentar:
Posting Komentar