Para nasionalis Turki menganggap
kehebatan Daulah Utsmani di masa lalu, itu bukan karena Islam, tetapi
karena bangsa Turki memang hebat, bahkan sejak zaman Yunani kuno sudah terkenal berbakat.
Para nasionalis Persia menganggap Islamic Golden Age di masa lalu, itu
bukan karena Islam, tetapi karena bangsa Persia memang jaya, buktinya
mayoritas filosof dan saintis besar Islam, itu orang Persia.
PELAJARAN:
Ya terang saja, "orang Turki itu hebat", karena saat itu semua warga
terbaik diundang dan dikumpulkan di ibu kota khilafah (Istanbul), yang
kebetulan sekarang menjadi bagian negara Turki.
Ya terang saja,
"filosof dan saintis besar Islam itu orang Persia", karena saat itu
semua ilmuwan terbaik dunia Islam diundang dan dikumpulkan di ibu kota
khilafah (Baghdad), disuruh bekerja di Baitul Hikmah. Baghdad itu hanya
sekitar 60 Km dari Ctesiphon, ibu kota Kekaisaran Persia kuno.
ANDAIKATA:
Andaikata NKRI ini bubar, dan DKI Jakarta menjadi negara sendiri, maka
para nasionalis Jakarta akan menganggap bahwa "zaman keemasan Indonesia
dulu" itu bukan karena Pancasila, tetapi karena bangsa Jakarta memang
hebat, buktiknya mayoritas akademisi dan pengusaha top zaman NKRI, itu
ada di Jakarta, dan berKTP Jakarta ... :-)
Sebaliknya negara-negara separatis selain Jakarta akan menganggap
"zaman kegelapan Indonesia dulu" itu bukan karena Pancasila, tetapi
karena bangsa Jakarta memang brengsek, buktinya mayoritas koruptor top
zaman NKRI itu orang Jakarta, dan berKTP Jakarta.
By: Profesor Fahmi Amhar..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar