Hari ini aku mendapatkan sesuatu yang cukup menginspirasi, sebuah
CONTOH yang disampaikan oleh seseorang tadi pagi pada acara RAKER XIII
LDK-UPMI STAIN KENDARI saat ia memberi sambutan tadi pagi. Sebelum
beliau memberikan contoh pada kami, penyampaian yang beliau sampaikan
kira-kira seperti ini, "Dalam komunitas dakwah yang kita jalani akan
selalu ada orang yang berlainan karakter kita temui, merekalah yang
akan selalu mewarnai kehidupan kita dalam dunia dakwah ini. Mungkin ada yang seperti kambing karakter yang ia miliki, ada yang
seperti harimau bisa jadi, dan berbagai macam karakter anggota dalam
komunitas ini. Kemudian beliau memberi contoh seperti ini, jika ada
harimau yang dipimpin oleh kambing, tidak menutup kemungkinan harimau
itu akan berkarakter dan mengembik sebagaimana kambing, demikian halnya
jika kambing dipimpin oleh harimau, maka kemungkinan juga akan
memiliki karakter dan mengaum seperti harimau. Itulah contoh sekilas
yang disampaikan beliau hari ini. Tapi aku sedikit memiliki persepsi
terhadap contoh yang disampaikan tadi, bahwa semua itu tidak mungkin
terjadi jika tanpa aturan yang dipakai pada harimau atau kambing
sebagaimana contoh tadi, aku jadi terfikir pada negeri ini, dimana
mayoritas orang-orang yang berjiwa harimau tinggal di dalamnya namun dipimpin oleh
orang-orang yang berjiwa kambing dengan aturan Demokrasi yang pada akhirnya
harimau-harimau yang ada di negeri ini berperilaku sebagaimana kambing
karena diterapkan aturan demokrasi. Padahal akan terjadi sebaliknya
jika syariat Islam diterapkan di negeri ini, dipimpin oleh orang-orang yang
memang telah menjadi harimau karena keIslaman yang diyakini, niscaya
tidak akan ada lagi yang berkarakter kambing di negeri ini bahkan yang
awalnya pun telah memiliki karakter kambing bisa jadi akan ikut mengaum
sebagaimana para harimau itu yang memimpin karena menerapkan syariah Islam di
negeri in.
Tulisan 11/01/14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar