Selasa, 28 Februari 2017

PREMAN TELAH MENGINSPIRASIKU

Pengalaman dakwah yang paling membahagiakanku adalah saat aku menyampaikan Islam kepada anggota Genk Motor.

Mereka begitu tenang dalam mendengarkan, dan mereka tidak sungkan untuk menyampaikan apa yang memang mereka yakini bahwa itu salah.

Sering mabuk iya, dan mereka sadari bahwa itu salah. Sampai dengan hati yang menggetarkan jiwa, mereka sangat ingin kembali ke jalan yang benar.

Iya, kami tidak shalat, tapi setiap ada kegiatan keagamaan kami selalu membantu. Katanya.

Lalu ku pandangi lekat-lekat wajah mereka, tersirat adanya penyesalan atas perbuatan yang hingga kini mengungkung mereka. Teman-teman Genk Motor katanya, yang membuat mereka begitu berat untuk berbenah.

Kami punya keinginan yang kuat untuk berubah, namun mungkin belum sekarang, tapi in sya Allah suatu saat kami akan berubah. Katanya.

Aku tak bertindak seakan mengajari mereka. Aku hanya berupaya menjadi teman, sahabat, dan menjadi sosok yang ku katakan kepada mereka bahwa aku tidak bermaksud ceramah, aku hanya berbagi ilmu yang ku fahami di benak kepala.

Alhamdulillah mereka teduh, berupaya untuk tampil santun, dan menjadi pendengar yang merasa sangat haus akan ilmu.

Aku hanya berusaha membangun sebuah paradigma dalam memandang tentang hidup, tentang masa depan yang pasti dan berlomba untuk diraih. Dan bagiku itu cukup untuk membuat mereka berfikir akan fananya hidup. Sehingga mereka dengan sepenuh hati untuk merancang kembali proses dalam menjalani hidup.

Tenang, mau mendengar, diam, dan merasa kurang ilmu. Itulah yang membuat aku kagum bahwa mereka memiliki kesempatan untuk menjadi makhluk yang terbaik. Dan cukup bagiku bahwa sikap mereka dalam merasa tawadhu' 100% lebih baik dari uraian kalimat hikmah yang keluar dari lisanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar