Ahok akan runtuh dan menyeret orang-orang di sekelilingnya jika Umat Islam benar-benar menginginkan agar Ahok dihukum. Umat Islam harus terus menuntut sampai Ahok memperoleh hukuman atas penistaan yang telah dia lakukan atas kitab suci mereka.
Dan jika hal itu terjadi, maka itu juga sekaligus akan meruntuhkan kekuasaan Ahok sebagai
Gubernur DKI Jakarta. Dan bisa jadi bukan hanya Ahok yang akan lengser dari kursi Gubernur, tetapi juga akan menyeret Jokowi untuk turun dari kursi Presiden.
Karena selama ini masyakarat juga telah memahami bahwa Ahok bekerjasama dengan Jokowi untuk memperoleh kursi kekuasaan. Dan begitu juga sebaliknya. Biasanya jika di antara salah satunya jatuh, maka yang akan jatuh tersebut akan menarik orang-orang yang telah mendukungnya selama ini.
Akan tetapi melihat kondisi Ahok yang semakin terjepit, maka Jokowi akan berusaha melindunginya. Dan itu terlihat dari diamnya beliau terhadap kasus Ahok ini.
Dan hal ini akan semakin membuat marah Umat Islam hingga akhirnya mereka bisa saja melakukan Revolusi sosial jika pihak kepolisian melarut-larutkan masalah Ahok ini.
Dan kalau Ahok benar-benar turun dari tahta kekuasaannya, maka saya yakin bahwa Ahok tidak mungkin mau turun sendiri. Istilahnya itu "bekerjasama untuk berkuasa, dan akan saling tarik agar bersama dalam melepaskan jabatannya."
Akan tetapi melihat kondisi Ahok yang semakin terjepit, maka Jokowi akan berusaha melindunginya. Dan itu terlihat dari diamnya beliau terhadap kasus Ahok ini.
Dan hal ini akan semakin membuat marah Umat Islam hingga akhirnya mereka bisa saja melakukan Revolusi sosial jika pihak kepolisian melarut-larutkan masalah Ahok ini.
Dan kalau Ahok benar-benar turun dari tahta kekuasaannya, maka saya yakin bahwa Ahok tidak mungkin mau turun sendiri. Istilahnya itu "bekerjasama untuk berkuasa, dan akan saling tarik agar bersama dalam melepaskan jabatannya."
Dan bukan hanya itu, pengaruh orang Kapital yang memodali keduanya
dalam prosesi Presiden dan Gubernur juga akan ikut terseret jatuh dan
hilang pengaruhnya. Karena yang namanya satu kesatuan, akan jatuh beriringan jika ada satu bagian lain yang melakukan kesalahan.
Layaknya tubuh manusia, jika satu bagian ada yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Cukup sakit gigi, maka seluruh tubuh akan ikut menggigil,
merengek, tidak mau makan, tidak mau jalan-jalan, tidak mau bekerja, dan
sebagainya.
Padahal antara gigi dan kaki adalah 2 hal yang berbeda. Tapi karena satu tubuh, maka semuanya menjadi runtuh. Jokowi, Ahok, dan Para pemilik modal yang saat ini menguasai Negara.
Dengan kasus penistaan al Qur'an ini akan meruntuhkan mereka secara
berjama'ah.
Akan tetapi bisa saja keruntuhan berjama'ah itu tidak terjadi
jika Jokowi dan Para pemilik modal bersedia mengorbankan Ahok. Tapi jika
tidak, maka akan fatal akibatnya. Tetapi apakah Ahok mau menjadi
tumbal kekuasaan Jokowi dan Para Aseng di Negeri ini...?!
Sebab jika
Ahok menolak, maka semua yang terkait akan ikut terseret jatuh dari
kursi kekuasaan.
Dan Umat Islam harus segera menyodorkan Konsep
Mereka dalam menerapkan aturan Islam, agar negeri ini diatur dengan
Syari'at Islam.
Dan hal itu harus dilakukan jika Umat Islam benar-benar menginginkan agar diterapkan Syari'at Islam sebagaimana yang mereka inginkan selama ini dengan melaksanakan
aksi seperti Jum'at 14, Oktober, 2016, kemarin menjadi #RevolusiSosial. Sebab, akan disebut dengan perjuangan yang maximal apabila #Revolusi berjalan dengan kesadaran utuh bahwa Syari'at Islam harus diterapkan demi mencegah terjadinya penistaan terhadap Islam.
Sekali lagi, jika umat Islam benar-benar menginginkan agar rakyat Indonesia keluar dari jerat Kapitalisme yang telah lama mencekik mereka.
Oleh:
Salam el Fath (Mahasiswa Pascasarjana UIN Malang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar