Jean-Francois Mayer adalah seorang penulis asal Switzerland dan
sekaligus pengamat gerakan-gerakan agama kontemporer, dalam tulisannya
dia mengatakan:
“Hizbut Tahrir merupakan sebuah kondisi yang
tiada duanya sebagai sebuah partai Islam internasional. Dimana ia
memiliki cabang di berbagai negara di dunia ini, termasuk dunia Barat.
Yang lebih mencengangkan lagi, Hizbut Tahrir di berbagai negeri itu
ternyata mengikuti metode dan cara yang sama. Hal itu menunjukkan
sebuah langkah yang sangat berani demi menjaga wujud ideologinya.
Hizbut Tahrir menolak secara keseluruhan negara-negara bangsa (nation
state). Hizbut Tahrir ingin mendirikan negara Islam (Khilafah) yang akan
menyatukan seluruh negeri Islam, dan pada puncaknya, seluruh dunia.
Hizbut Tahrir selalu mengungkapkan dibutuhkannya Khilafah sebagai sebuah
solusi bagi seluruh problem yang menimpa dunia Islam. Anggota Hizbut
Tahrir tidak menganggap bahwa mereka saja-lah yang benar-benar Islam.
Mereka tidak menganggap orang-orang Muslim biasa sebagai orang-orang
Muslim yang buruk. Hal sepenuhnya berbeda dengan pandangan sebagian
kelompok Islam ekstrim yang menganggap anggotanya saja yang benar-benar
Muslim, sedangkan kaum Muslim yang lain dalam kondisi murtad. Dapat
ditegaskan bahwa Hizbut Tahrir bukan gerakan perdamaian. Akan tetapi,
pada fase ini Hizbut Tahrir tidak pernah menggunakan kekerasan dalam
berbagai aktivitasnya meskipun kritiknya dan seruannya sangat ekstrim.
Sungguh amat mengherankan, banyak anggotanya yang benar-benar dapat
mengontrol emosinya meskipun penekanan semakin bertambah".
Jean-Francois Mayer mengakhiri perkataannya, “Bisa saja, masadepan mereka benar-benar akan cemerlang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar