Jumat, 25 November 2016

STUDI PERADABAN, AMERIKA DKK, ISIS, MUJAHIDIN, dan KHILAFAH.

Menjawab pertanyaan Teman kelas alumni Al-Azhar, Cairo, Mesir, yang bernama Nur Laily. "Khilafah siapakah yang akan diterapkan..? Sedangkan Khilafah masa Bani Umayyah sampai Turki Utsmani berdarah-darah dan banyak umat Muslim yang terbunuh."

Maklum Pemirsa, itulah Efek dari mempelajari Peradaban Islam di Kampus-Kampus Islam saat ini. Tetapi baiklah, mari kita Jawab.

Bismillahirrahmanirrahim.

Kita ingin menerapkan Khilafah ala Rasul dan 2 Khalifah paling populer sepanjang masa. Karena Dalam hadis Rasul tlah disampaikan bahwa akan kembali Khilafah yang mengikuti metode kenabian.
Inilah yang ku duga dari mempelajari peradaban Islam di bangku kuliah, yang palik sering dibahas hanyalah unsur politik kekuasaannya. Bukan unsur perekonomian, kesejahteraan, kedamaian rakyat, hilangnya kemaksiatan di tengah-tengah masyarakat, keindahan persaudaraan di antara sesama umat Muhammad, kesehatan yang terjamin oleh pemerintahan, pendidikan difalisitasi oleh penyelenggara negara, dan lain-lain. Tapi karena yang selalu dibahas dalam studi peradaban Islam adalah peristiwa politik yang sebenarnya tidak signifikan dalam periode pemerintahan, jadi seakan-akan itulah sejarah yang mayoritas terjadi dalam kehidupan umat Islam.
Ibarat pepatah, wajah cantik peradaban Islam tapi yang dilihat titik kecil hitam yang bernama tahi lalat. Dan itu yang terus dibahas dan dibesar-besarkan. Lalu melupakan esensi penting dalam penerapan Syariat Islam dan berkah-berkah yang di raihnya. Bukannya apa, saya melihat dari sekian banyak buku yang digunakan dalam studi peradaban Islam di kampus2 Islam, lebih banyak menggunakan buku2 yang terpengaruh oleh kaum Orientalis ketimbang buku2 yang berasal dari ulama2 klasik. Padahal berbicara peristiwa sejarah berarti berbicara tentang riwayat2. Dan ketika berbicara tentang riwayat2, maka sejarah tersebut harus diceritakan turun temurun dari pelaku sejarahnya. Atau buku2 sejarah tersebut ditulis oleh pelaku sejarahnya. Sebagai contoh Siroh dari Ibnu Hisyam, Thabari, Ibnu Katsir, Jalaluddin as-Suyuti, dan lain2. Karena saya melihat, sejarah2 mereka cenderung berimbang dalam mempresentasikannya di kalangan umat manusia. Tapi karena buku yang kita pelajari adalah dari buku yang sumbernya telah berjarak jauh. Dan ditambah lagi agar mengetahui hitam putihnya siroh, akhirnya yang hitam itu memperoleh legalisasi untuk mengaburkan sejarah yang sesungguhnya.
Mungkin bunda bisa membaca jawaban saya dari pertanyaan yang diberikan Pak Fadhil sebagai bahan UTS. Di sana saya sedikit membeberkan mengenai Studi Peradaban yang selama 8x masuk kurang lebih. Insya Allah akan membantu mba' dalam memahami kekuatiran ku ketika mempelajari Studi Peradaban tersebut.
Dan fakta membuktikan, bahwa ada jutaan manusia yang telah menjadi korban pembantaian semenjak Demokrasi diterapkan sejak 2 abad silam. Sedangkan jumlah kematian akibat politik pada masa pemerintahan Umayyah, Abbasiyah, dan Turki Utsmani, jangankan 1 juta, 500ribu pun itu masih perlu singaikan, karena konflik yang terjadi di ranah pemerintahan, hanya melibatkan tokoh2 dan beberapa pasukan. Sedangkan mayoritas rakyat tidak menjadi korban. Karena memang hanya yang berkepentingan yang menjadi penyebab konflik. Tapi lihat sejarah penjajahan Barat sepanjang masa, mereka menjajah dunia Islam demi Kekayaan, Kekuasaan, dan Agama (Gold, Glory, Gospel), telah menjadikan negeri yang terjajah menderita dan jutaan manusia yang menjadi korban pembantaian mereka. Kamu tahu Bunda atas dasar apa semua itu mereka lakukan...?
Yaitu atas nama DEMOKRASI dan KOLONIALISASI. Dan hingga kini penjajahan itu terus terjadi di negeri2 Muslim. Amerika menciptakan ISIS sebagai alat jastifikasi untuk menyerang Suriah, Irak, dan Yaman, padahal kepentingan di baliknya adalah Kekuasaan dan Minyak yang melimpah ruah. Dan tujuan mereka yang lebih besar dari itu adalah untuk melanggengkan kekuasaan mereka dengan menancapkan Sistem Kapitalisme-Demokrasi.
Menurutnya saya, Bunda perlu memahami mengapa Timur Tengah hingga kini tidak damai...?!
Yakni karena Amerika, Rusia, Inggris, dan Perancis telah sukses mengadu domba sesama Muslim di sana yang salah satunya adalah dengan terus meniupkan isu Syiah vs Sunni. Tapi bukan hanya itu, Presiden2 timur tengah yang puluhan tahun telah menjabat, adalah kaki tangan Amerika, Rusia, dan Inggris. Oleh karena itu, ketika rakyat memberontak dari kekuasaan mereka karena kezoliman mereka terhadap rakyat yang sudah tidak tertahankan, maka perpecahan di negeri2 itu pun pecah. Dan bagi orang2 yang tidak faham terhadap apa yang terjadi di sana, mereka kemudian menyalahkan umat Islam dan menjasitifikasi buruk terhadap Islam yang mereka jalankan. Dan yang terjadi di Suriah saat ini yakni, adanya upaya pengembalian pemerintahan Islam (Khilafah) oleh Mujahidin yang kemudian dituduh sebagai ISIS dan pemberontak. Padahal ISIS adalah buatan Amerika sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh Obama dalam salah satu pidatonya, Hillary Clinton, dan Edward Snowden, yakni mantan koordinator Intelijen Amerika.
Mengapa mereka menciptakan ISIS..?
Yakni agar mereka dapat mencitra burukkan para Mujahidin di Suriah, Irak, dan Yaman, yang ingin menegakkan Khilafah Islam. Dan agar menjadi alat bagi Amerika untuk mengajak negara2 yang tergabung di dalam PBB untuk menyerang para Mujahidin yang memperjuangkan Khilafah Islam atas nama ISIS.
Cukup ini dulu saya kira tanggapan saya terhadap pertanyaan Bunda Al-Azhar. Takutnya ngga' kebaca kalau kepanjangan. 😁😁😁

Tidak ada komentar:

Posting Komentar