Senin, 14 November 2016

TAMPARAN KERAS BAGI PARTAI POLITIK DAN URGENSI HIZBUT-TAHRIR


Salam el Fath
Salam el Fath: Mahasiswa Pascasarjana UIN Malang
Pendahuluan

Yang salah dari Rakyat di Negeri ini adalah ketika datang waktunya PEMILU dan PILKADA. Mereka cenderung keliru dalam memahami sebuah istilah Politik dan Pemerintahan.

Dan dari kekeliruan itu menghasilkan tindakan memilih yang sangat fatal dan tanpa sadar bahwa mereka telah mempertaruhkan masa depan mereka.

Mayoritas Rakyat di negeri ini tidak faham apa itu POLITIK dan PEMERINTAHAN. Yang mereka tahu bahwa POLITIK itu adalah hanya untuk meraih kekuasaan. Dan yang mereka tahu Pemerintahan itu adalah untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.

Dari persepsi tersebut, terbangun pemahaman bahwa seorang Pemimpin yang baik adalah yang merakyat. Karena jika pemimpin merakyat maka Rakyat akan dibantu untuk memperoleh kesejahteraan.

Tidak ada yang salah dengan pemahaman bahwa pemimpin yang baik itu adalah yang merakyat, tapi yang menjadi persoalan itu jika dipahami bahwa merakyat itu adalah calon pemimpin yang suka masuk got, suka sapu jalan, suka senyum kalau kampanye, suka angkat sampah, ikut shalat berjama'ah, dan ikut kerja bakti bersama masyarakat.

Dari hal-hal tersebut, masyarakat langsung mengira bahwa itulah ciri-cira pemimpin yang baik. Padahal aktivitas masuk got, angkat sampah, menyapu di jalan, kerja bakti, dan shalat berjama'ah. Semua itu tidak ada urusannya dengan pemerintahan.

Kalau hanya itu yang menjadi tolak ukur, tukang sapu, preman, anak SD, Pemulung, dan macam-macamnya itu juga bisa jadi Presiden, Gubernur, maupun Bupati/Walikota.

Dan oleh karena rakyat saat memilih Pemimpinnya dengan tolak ukur seperti itu, maka tidak bisa dikatakan bahwa Pemimpin tersebut adalah Ulil Amri. Mau disebut sebagai Ulil Amri Apa..? Ulil Amri Sampah? Ulil Amri Got? Ulil Amri Shalat Berjama'ah? Atau Ulil Amri Baksos..?

Ulil Amri itu adalah ketika Rakyatnya memahami dan memilihnya karena hendak menerapkan aturan Allah SWT, yakni Syariat Islam. Kalau dipilih karena masuk got, ikut kerja bakti, dan macam-macamnya itu. Maka itu namanya tukang sampah, tukang gali got, dan lain-lain.

Begitu juga dengan pemahaman Rakyat mengenai DEMOKRASI. Yang mereka kira bahwa Demokrasi itu hanya alat untuk memilih Pemimpin. Sehingga mereka dengan mudah dibohongi dengan istilah PESTA DEMOKRASI.

Mayoritas masyarakat memahami POLITIK, PEMERINTAHAN, dan DEMOKRASI hanyalah kurang lebih seperti yang tertulis di atas.

Lalu mereka dibohongi dengan Kampanye masuk got, kampanye shalat berjama'ah, memberi bantuan di Masjid, kerja bakti, dan macam-macam itu.

Tamparan Bagi Partai Politik

Dan yang paling bertanggungjawab atas dangkal dan kelirunya masyarakat dalam memahami istilah POLITIK, PEMERINTAHAN, dan DEMOKRASI adalah PARTAI POLITIK.

PAN, PPP, Demokrat, Golkar, PDI-P, PKS, dan lain-lain. Semua partai itu hanya memanfaatkan suara rakyat agar memilih mereka tanpa memberikan pemahaman kepada Rakyat, apa itu Politik, Pemerintahan, dan Demokrasi. Yang mereka fikirkan hanyalah bagaimana cara agar Rakyat di negeri ini memilih mereka dan menang dalam percaturan kekuasaan.

Karena mereka faham bahwa Rakyat di negeri ini suka dengan Calon Pemimpin yang suka masuk got, angkat sampah, ikut kerja bakti, shalat berjama'ah, Lomba, Joget-joget, dangdutan, dan memberi bantuan di Masjid.

Maka yang mereka lakukan dalam kampanye adalah mengelabui masyarakat dengan masuk got, undang artis, dangdutan, joget-joget, shalat berjama'ah, memberi bantuan di Masjid, dan mengadakan perlombaan. baik itu lomba bola, lomba azan, lomba masak, dan macam-macam.

Bertahun-tahun begitu dan terus begitu. Sampai Rakyat terbodohi oleh PARTAI-PARTAI tersebut dan menganggap bahwa POLITIK, PEMERINTAHAN, dan DEMOKRASI hanya itu.
Maka POLITIK, PEMERINTAHAN, dan DEMOKRASI hanya diartikan sebagai Sampah, Got, Joget-Joget, Dangdutan, Perlombaan, dan lain-lain.

PADAHAL semua kampanye yang Partai-Partai lakukan tersebut tidak ada urusannya dengan POLITIK dan PEMERINTAHAN.

Partai-Partai tersebut telah berhasil memelihara dan merawat kebodohan Rakyat dalam perkara Politik, Pemerintahan, dan Demokrasi. Dan berharap tahun-tahun selanjutnya bisa kampanye seperti itu lagi. Toh, Rakyat masih buta akan Politik, Pemerintahan, dan Demokrasi.

Urgensi Hizbut-Tahrir

Maka di sinilah pentingnya keberadaan HIZBUT TAHRIR. Organisasi Politik Islam yang satu ini datang memberi pemahaman kepada masyarakat tentang makna dan sakralnya istilah POLITIK dan PEMERINTAHAN, serta tentang BAHAYANYA sistem yang bernama DEMOKRASI.

HIZBUT TAHRIR hadir dengan memaparkan tentang apa itu POLITIK dalam pandangan ISLAM, PEMERINTAHAN ISLAM, dan BAHANYA DEMOKRASI ketika diterapkan, sehingga Rakyat menjadi faham dan menuntut diri mereka untuk menjalankan dan mengupayakan agar Politik dan Pemerintahan Islam tersebut dapat diterapkan sebagai sistem kenegaraan.

POLITIK dalam pandangan ISLAM adalah "Mengurusi Urusan Umat". Itu kata kuncinya. Baik berupa urusan mereka dalam hal pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, sandang, pangan, papan, hukum, dan lain sebagainya yang terkait dengan kemaslahatan mereka. Sehingga masyarakat mampu merasakan bahwa betapa penting dan bahagianya hidup bernegara dengan Syariat Islam.

PEMERINTAHAN ISLAM atau KHILAFAH adalah Sistem Negara yang menerapkan aturan Islam dan kekuasaannya di tangan Umat Islam, serta menyebarkan Islam ke seluruh penjuru alam dengan Dakwah dan Jihad.

Demikianlah sedikit dari pemahaman mengenai POLITIK DAN PEMERINTAHAN dalam ISLAM. Dan hal ini terus menerus dipahamkan oleh HIZBUT TAHRIR kepada Rakyat, baik Muslim maupun Non-Muslim.

Mengapa Non-Muslim juga harus dipahamkan..?
Karena dalam Negara Khilafah Islam penduduknya bukan hanya Umat Muslim, tapi juga Non-Muslim dengan menerapkan kewajiban dan memperoleh hak yang sama dalam kemaslahatan.

Dan jika pemimpinnya diangkat dalam Politik dan Pemerintahan seperti ini, maka Pemimpinnya disebut sebagai Ulil Amri, yaitu Pemimpin yang mengurusi urusan Umat. Pemimpin tersebut WAJIB ditaati selama dia menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Sedangkan DEMOKRASI adalah sistem Pemerintahan yang berasal dari Yunani. Sistem Pemerintahan ini adalah sistem yang menolak aturan Allah SWT. Dengan sistem ini DPR, Presiden, Gubernur, MPR dan lainnya itu mengahramkan yang Halal dan menghalalkan yang Haram.

Dan sistem itu sangat anti terhadap kesejahteraan dan keadilan pada Rakyat. Sistem itu hanya mensejahterakan anggota Dewan dan Pemerintah, serta membuat orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin.

Oleh karena itu, masyarakat harus difahamkan tentang makna POLITIK, PEMERINTAHAN, DAN DEMOKRASI yang sebenarnya. Sehingga mereka menjadi cerdas dan tidak lagi salah dalam memilih dan bertindak.

Dan salah satu kebaikan yang akan diperoleh ketika menerapkan Syariah dan Khilafah adalah kita tidak akan menemukan lagi penghina Agama, baik penghina agama Islam maupun penghina agama lain. Karena penghina agama ISLAM akan dihukum MATI. Dan saya kira tidak ada orang yang mau mati karena menghina agama.

Wallahu a'lam....

Kata Kunci: Rakyat, Parpol, Hizbut-Tarir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar