DIAM atas kemaksiatan itu adalah perbuatan yang berbahaya, karena akan merusak tatanan sosial umat manusia. Seandainya Nabi Muhammad SAW DIAM dengan mengatasnamakan
selemah-lemahnya iman, maka pasti ia akan memilih DIAM daripada harus
bersimbah darah dalam menyampaikan kebenaran. Tapi itulah sang teladan, beliau sama sekali tidak menggunakan dalil itu untuk membenarkan perbuatan DIAM. Karena DIAM yang ku pahami dalam hadis selemah-lemahnya iman itu adalah
khusus bagi mereka yang tak mampu lagi berbicara. Tapi selama masih
bisa berbicara, maka haram bagi mereka untuk DIAM.
Maka benarlah
perkataan Rasul, Pakai kekuasaan (tangan) dahulu, kalau sudah dipake
tapi masih nyolot, maka sampaikan secara maximal, kalau masih nyolot
juga dan ia masih tetap bermaksiat, maka paling tidak engkau sudah
sampaikan, dan tidak engkau benarkan di dalam hati tentang maksiat yang
ia lakukan. Jangan dibalik, jangan seakan-akan DIAM itu adalah
aktivitas yang harus diutamakan. Dalil darimana itu yang mengutamakan
DIAM dari berbicara..?!
Jangan gunakan dalil untuk kepentingan anda wahai orang-orang yang beriman. Lakukanlah sesuai urutan. JANGAN DIBALIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar