Selasa, 17 Januari 2017

RASULKU BUKAN PENDIAM

DIAM atas kemaksiatan itu adalah perbuatan yang berbahaya, karena akan merusak tatanan sosial umat manusia. Seandainya Nabi Muhammad SAW DIAM dengan mengatasnamakan selemah-lemahnya iman, maka pasti ia akan memilih DIAM daripada harus bersimbah darah dalam menyampaikan kebenaran. Tapi itulah sang teladan, beliau sama sekali tidak menggunakan dalil itu untuk membenarkan perbuatan DIAM. Karena DIAM yang ku pahami dalam hadis selemah-lemahnya iman itu adalah khusus bagi mereka yang tak mampu lagi berbicara. Tapi selama masih bisa berbicara, maka haram bagi mereka untuk DIAM.
Maka benarlah perkataan Rasul, Pakai kekuasaan (tangan) dahulu, kalau sudah dipake tapi masih nyolot, maka sampaikan secara maximal, kalau masih nyolot juga dan ia masih tetap bermaksiat, maka paling tidak engkau sudah sampaikan, dan tidak engkau benarkan di dalam hati tentang maksiat yang ia lakukan. Jangan dibalik, jangan seakan-akan DIAM itu adalah aktivitas yang harus diutamakan. Dalil darimana itu yang mengutamakan DIAM dari berbicara..?!
Jangan gunakan dalil untuk kepentingan anda wahai orang-orang yang beriman. Lakukanlah sesuai urutan. JANGAN DIBALIK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar