Jumat, 30 Desember 2016

SEJARAH TAHUN BARU MASEHI VS TAHUN BARU ISLAM

Saat ini umat manusia di seluruh dunia mengenal yang namanya tahun baru MASEHI, terutama manusia yang ada di negeri ini. Dan setiap pergantian tahunnya selalu menjadi momentum perayaan tahun baru di seluruh dunia. Entah sejak kapan perayaan tahun baru tersebut berlangsung di negeri ini. Itu yang cukup mengganggu alur berfikirku.

Jika aku telusuri sejak saya lahir, maka perayaan seperti ini yang ku tahu tidak pernah berlangsung meriah kecuali sejak awal abad 21 ini. Karena seingatku ketika pertelevisian Indonesia baru sebatas TVRI dan METRO TV, tidak ada itu yang bernama perayaan tahun baru masehi.
Namun bukan itu yang akan ku bahas dalam tulisan ini, tetapi yang ingin ku sampaikan adalah terkait dengan sejarah munculnya perayaan tahun baru MASEHI, yang kemudian juga ingin sedikit ku sampaikan sejarah Tahun baru HIJRIYAH nan ISLAMI.

Jika diperhatikan dari sejarah munculnya perayaan tahun baru masehi, maka awal tahun baru masehi ditetapkan oleh RAJA ROMAWI 46 sebelum masehi. Dimana saat itu penyembahan terhadap DEWA-DEWA dilakukan oleh bangsa ROMAWI. Dan pada hari itulah perayaan tahun baru dikenal oleh bangsa manusia di muka BUMI, khusus bangsa yang berada di bawah kekuasaan kekaisaran Romawi.

Perayaan ini disemarakkan dengan peniupan terompet dan pembunyian serinai, dimana benda-benda ini digunakan sebagai alat ritual bangsa NASRANI dan YAHUDI. Inilah sejarah singkat perayaan tahun baru masehi yang diperingati pada tanggal 1 Januari. Dan jika hal ini diikuti oleh umat Islam, maka secara sadar bahwa mereka menjadi orang-orang yang membebek atau ikut-ikutan terhadap perayaan ibadah kaum Yahudi dan Nasrani.

Sedangkan Tahun baru HIJRIYAH, jika kita melihat dari sejarah penanggalannya, maka kita akan peroleh pemahaman bahwa hal ini ditetapkan oleh KHALIFAH UMAR BIN KHATAB sang PEMIMPIN MUSLIM DUNIA setelah NABI MUHAMMAD SAW. dan ABU BAKAR as SIDDIQ. Penetapan awal tahun baru HIJRIYAH dilakukan berdasarkan pada awal mula hijrahnya sang NABI SAW dari Mekkah menuju Yatsrib (Madinah). 

Dan hijrahnya sang NABI SAW beserta sahabat-sahabatnya adalah dikarenakan bahwa pada hari itu adalah awal permulaan diberlakukannya SYARIAT ISLAM secara menyeluruh di permukaan Bumi, dan hal ini diawali oleh negeri Madinah (Yatsrib). Maka dari sanalah ISLAM tersebar keseluruh permukaan Bumi hingga negeri INDONESIA ini.

Oleh karena itu, satu hal yang wajib kita ketahui sebagai umat Islam ialah, bahwa 1 Muharram sebagai awal tahun baru HIJRIYAH adalah awal mula hijrahnya sang NABI untuk menegakkan DAULAH ISLAM (NEGARA ISLAM). Dan setelah terbentuknya sebuah negara di Madinah, maka agama ISLAM tersebar ke seluruh penjuru dunia. Sebab ketika itu, Rasulullah mulai mengirim surat kepada bangsa PERSIA dan ROMAWI, agar kedua peradaban ini dapat menjadikan ISLAM sebagai agama resmi peradabannya dan menyampainkan kepada rakyatnya agar mereka semua masuk ISLAM.

Kedua bangsa ini adalah bangsa yang menguasai peradaban dunia ketika it, tetapi setelah RASULULLAH sukses menegakkan NEGARA ISLAM di Madinah, maka kedua bangsa itu takluk di bawah kekuasaan ISLAM. Dan saat itulah umat manusia mulai terbebas dari peradaban jahiliyah yang menyembah kepada selain ALLAH SWT lalu kemudian mereka berbondong-bondong menyembah ALLAH SWT.

Perayaan tahun baru masehi selalu dilakukan dengan FOYA-FOYA. Karena memang demikianlah budaya KAFIR PENJAJAH la'natullah...
Sedangkan tahun baru hijriyah selalu dirayakan dengan pawai umat Islam khususnya di INDONESIA dalam rangka mengembalikan SYARIAT ISLAM agar kembali diterapkan dalam mengatur kehidupan bernegara. Hal ini juga dimotivasi oleh keinginan umat Islam untuk bersatunya umat Islam di seluruh dunia, sebab itu adalah perintah dari ALLAH SWT.

Maka sebagai makhluk yang berakal dan yang telah memeluk agama Islam, saatnya kita harus memilih, taat pada ALLAH SWT atau mengikuti ajaran Yahudi dan Nasrani..?!
Dan tidak ada perayaan yang paling baik kecuali yang tidak bertentangan dengan ajaran ISLAM yang telah diridhoi oleh ALLAH SWT pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan.

Semoga Bermanfaat
Saudaramu, Salam el-Fath.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar